Kontribusi Muslim Dalam Studi Agama-Agama
Main Author: | Djam'annuri, Djam'annuri |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
, 2019
|
Online Access: |
http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Religi/article/view/1948 http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Religi/article/view/1948/1479 |
Daftar Isi:
- Sejarah studi agama-agama sejak digulirkan pertama kali oleh Max Muller telah membentuk dua opini tentang agama-agama di dunia. Pertama, bahwa agama sebagai gejala non-empiris dapat didekati dengan paradigma-paradigma dari ilmu-ilmu sosial yang empiris. Kedua, terlepas dari berbagai penilaian tentang perkembangannya, ternyata kesan bahwa studi agama lahir, tumbuh dan berkembang di Barat (Eropa dan Amerika) masih menjadi image bagi kebanyakan orang, dengan standard penilaian yang juga Eurosentris. Artikel ini, selain menepi image tersebut, juga mencoba mengungkapkan paradigma sarjana-sarjana muslim dalam melakukan studi agama-agama. Sarjana-sarjana yang dijadikan pioneer diantaranya As-Shahrastani, Al-Biruni dan Ibn Hazm.