Perbedaan Kebermaknaan Hidup pada Janda Paruh Baya Karena Kematian dan Perceraian

Main Author: Rianti, Emma; Universitas Muhammadiyah Malang
Other Authors: Universitas Muhammadiyah Malang
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Muhammadiyah Malang , 2015
Online Access: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jspp/article/view/2155
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jspp/article/view/2155/2304
Daftar Isi:
  • Seseorang yang menjadi janda disebabkan dua hal, yaitu kematian dan perceraian. Mencari makna hidup dan memiliki makna hidup merupakan keinginan semua orang untuk dapat merasakan kesejahteraan hidup dan kebermaknaan hidup ketika individu mampu menemukan makna hidup dan memiliki makna yang diinginkannya maka kehidupan dirasakan bahagia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbe­daan kebermaknaan hidup pada janda paruh baya yang kehilangan suami karena kematian dan perceraian. Penelitian ini melibatkan sebanyak 59 orang subjek janda parubaya yang berusia 40-50 tahun yang terdiri dari 40 orang janda paruh baya karena kematian dan 19 orang janda paruh baya karena perceraian. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji independent samples t-test yang dianalisis dengan bantuan SPSS. Analisa ujit-test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kebermaknaan hidup janda paruh baya karena kematian dan perceraian diperoleh t = 3,340 dan sig 0,01. Kebermaknaan 0,01yakni lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0,05) yang berarti adanya perbedaan. Kata kunci Kebermaknaan hidup, usia paruh baya, janda, kematian dan perceraian