SISTEM SAPAAN SUKU SASAK KAJIAN BERDASARKAN LINGUISTIK KEBUDAYAAN
Main Author: | HAERUDDIN, HAERUDDIN |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/9941/1/TESIS%20HAERUDDIN%20TERBARU.docx http://eprints.unram.ac.id/9941/ |
Daftar Isi:
- Penggunaan kata sapaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain status sosial, usia, jenis klamin, dan akrab atau tidak akrab Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimanakah sistem sapaan masyarakat Sasak berdasarkan hubungan antarpartisipan, situasi, tempat, dan status sosial. (2) Adakah perbedaan signifikan dalam sistem sapaan berdasarkan gender. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah bertujuan mendeskripsikan sistem sapaan masyarakat Sasak. Berdasarkan pendeskripsian sapaan ini sebagai seperangkat kata yang dipakai untuk menyebut dan memanggil para pelaku dalam suatu peristiwa bahasa. Objek sasaran penelitian ini yaitu hubungan antar pemilih bentuk sapaan dengan aspek struktur sosial dan struktur pembicaraan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode etnolinguistik. Narasumber adalah penutur asli bahasa Sasak yang betempat tinggal, lahir dan dibesarkan di Sasak. Dalam hal itu, yang dimaksud dengan penduduk asli Sasak adalah orang-orang yang menggunakan bahasa ibu bahasa Sasak. Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi, rekam, catat, dan wawancara. Pemilihan kata sapaan dalam masyarakat pemakai bahasa, khususnya bahasa Sasak, merupakan hal yang sangat penting sebab ketidaktepatan pemakaian kata sapaan akan mengganggu proses komunikasi antara pembicara dan pendengar atau penyapa (P1) dan pesapa (P2).