IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) DI SMA NEGERI 1 MASBAGIK

Main Author: YUL ‘AINI, YUL ‘AINI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/5901/1/BAB%20%20I%2C%20II.%20III.%20IV%2C%20%26%20V.docx
http://eprints.unram.ac.id/5901/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kesesuaian rancangan pembelajaran yang disusun oleh guru PPKn di SMA Negeri 1 Masbagik dengan Kurikulum 2013, (2) kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan olehh guru PPKn SMA Negeri 1 Masbagik dengan Kurikulum 2013, (3) kesesuaian evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru PPKn SMA Negeri 1 Masbagik dengan Kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PPKn kelas X dan kelas XI, sedangkan informannya adalah kepala sekolah dan wakasek kurikulum yang diambil secara purposive sampling. Analisis datanya menggunakan analisis isi dan analisis data menurut Miles dan Huberman. Hasil penelitian adalah: (1) rancangan pembelajaran sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan pembelajaran, karena rancangan pembelajaran merupakan awal mula seorang guru melakukan kegiatan pembelajaran. Rancangan pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu silabus dan RPP; (2) guru PPKn SMA Negeri 1 Masbagik tidak membuat silabus melainkan mereka menggunakan silabus yang dibuat oleh pemerintah, dan merevisi jika ada yang tidak sesuai dengan kebutuhan daerah setempat; (3) rumusan RPP yang disusun oleh guru PPKn SMA Negeri 1 Masbagik belum sempurna, masih ada kekurang-kekurangan diantaranya rumusan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi lebih dominan untuk mengukur aspek pengetahuan dan aspek keterampilan sedangkan Kurikulum 2013 menekankan pada pembentukan aspek sikap dan keterampilan tentunya dengan tidak mengabaikan aspek pengetahuan, di RPP kelas X antara kegiatan guru dan peserta didik tidak jelas; (4) pelaksanaan pembelajaran lebih sering menggunakan metode diskusi, sedangkan metode hanya untuk mengukur aspek pengetahuan saja. Selain itu, untuk menyelesaikan materi pembelajaran guru kelas XI terkadang melaksanakan les di luar jam sekolah, kegiatan tersebut kurang efektif karena memanfaatkan waktu diluar jam sekolah untuk menyelesaikan materi pembelajaran, seharusnya guru bisa mengatur waktunya agar materi pembelajaran bisa terselesaikan tepat waktu; (5) penilaian yang dilakukan sudah memuat ketiga aspek penilaian (pengetahuan, sikap, dan keterampilan).