ANALISIS SOSIAL EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI TRANSMIGRAN DI KECAMATAN SEKONGKANG KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Main Author: Mujiadi, Deny
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/5829/1/ARTIKEL%20ILMIAH_Deny%20Mujiadi_C1G112033_Pertanian.pdf
http://eprints.unram.ac.id/5829/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengkaji kondisi sosial ekonomi transmigran UPT Tongo II SP 2 Lemar Lempoh Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat, Untuk Menganalisis sumber pendapatan dan besarnya pendapatan rumahtangga petani transmigran UPT Tongo II SP 2 Lemar Lempoh di Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat, Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh rumahtangga petani transmigran UPT Tongo II SP 2 Lemar Lempoh di Kecamatan Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat. Penentuan daerah penelitian pada Kabupaten Sumbawa Barat Kecamatan Sekongkang dengan metode “Purposive Sampling”. Penentuan jumlah responden dilakukan secara “Quota Sampling”. Penentuan sampel responden rumahtangga petai transmigran berdasarkan daerah asal ditentukan dengan metode “Proporsional Cluster Sampling”. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan metode “Accident Sampling”. Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis kondisi sosial ekonomi secara deskriptif dan pendapatan rumahtangga petani (usahatani sendiri, luar usahatani sendiri dan non usahatani). Hasil penelitian menunjukkan kegiatan sosial yang masih tetap dilakukan yaitu tokal adat, gotong royong (besiru) dan hubungan masyarakat transmigran bersifat tidak terkonsentrik (divergent) serta adanya mobilitas transmigran ke daerah asal transmigran dan kondisi ekonomi transmigran untuk memenuhi kebutuhan hidup diperoleh dari pekerjaan usahatani sendiri, luar usahatani sendiri (buruh tani) dan non usahatani (pegawai honorer, pedagang kios, tukang kayu, tukang bangunan dan bengkel. Rata-rata pendapatan rumahtangga petani transmigran diperoleh sebesar Rp. 28.985.655/Tahun. kendala yang dihadapi oleh transmigran yaitu jaringan komunikasi, air bersih dan pengairan Sebanyak 100%. Kendala tenaga kerja 70%, serangan hama tikus 43,3%, dan benih 16,7%.