UJI BIOAKTIVITAS SENYAWA EKSTRAK RUMPUT LAUT Sargassum cristaefolium SEBAGAI AGEN ANTI-UV ALAMI
Main Author: | GERALDINE, BRIGITTA AMARA FANNY DEBRA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/5788/1/Format%20Jurnal%20Skripsi-Brigitta%20Amara%20Fanny%20D.G_Universitas%20Mataram.pdf http://eprints.unram.ac.id/5788/ |
Daftar Isi:
- Kulit merupakan bagian tubuh manusia yang berada dibagian terluar dan merupakan bagian yang paling sering terpapar oleh radiasi sinar ultraviolet (UV) maupun polusi. Efek radiasi UV pada kulit sangat berbahaya karena dapat menyebabkan timbulnya perubahan warna kulit, sunburn dan kanker kulit. Munculnya berbagai jenis tabir surya sintetis dapat membantu mengurangi efek yang ditimbulkan radiasi UV terhadap kulit. Namun, penggunaan tabir surya sintetis secara berlebihan justru dapat menimbulkan efek samping berupa alergi dan iritasi pada kulit. Rumput laut dilaporkan memiliki kapasitas fotoprotektif terhadap sinar UV. Maka dari itu, dilakukanlah penelitian ini untuk menguji bioaktivitas ekstrak rumput laut Sargassum cristaefolium (SC) sebagai agen anti-UV alami. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pusat Unggulan Biosains dan Bioteknologi, FMIPA, Universitas Mataram dari bulan Maret hingga Juni 2018. Ekstrak SC yang diperoleh diketahui mengandung beberapa jenis senyawa bioaktif seperti asam palmitat, asam enoat, hexylene glycol, dan myristic acid. Uji In Vitro yang dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak etanol SC memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah dan hanya mampu menigkat 4-12% senyawa radikal bebas dengan nilai IC50 sebesar 632 μg/ml. Hasil yang berbeda diperoleh pada saat melakukan uji kapasitas fotoprotektif ekstrak SC terhadap sel hela yang dipaparkan oleh sinar UVA secara langsung. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak SC mampu melindungi sekitar 60-86% sel dari kerusakan akibat radiasi UVA. Berdasarkan pengujian ini dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol S. cristaefolium memiliki aktivitas positif sebagi agen fotoprotektif, namun tidak efektif sebagai agen antioksidan.