PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X IPA SMAK KESUMA MATARAM TAHUN AJARAN 2015/2016

Main Author: MUTMAYANI, ADRIYAN
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/5254/1/PENGARUH%20MODEL%20PEMBELAJARAN%20BERBASIS%20MASALAH%20%20-adriyan%20mudmayani.pdf
http://eprints.unram.ac.id/5254/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa materi larutan elektrolit non elektrolit pada siswa kelas X IPA SMAK Kesuma Mataram tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian quasi exsperiment dengan desain penelitian non-equivalent control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMAK Kesuma Mataram sebanyak 92 orang siswa, dan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Penentuan kelas didasarkan pada uji homogenitas data awal dari sekolah dan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran kimia kelas X IPA SMAK Kesuma Mataram. Kelas yang di jadikan sampel adalah kelas X IPA 3sebagai kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran berbasis masalah, dan X IPA 1 sebagai kelas kontrol yang diberikan pembelajaran secara konvensional (ceramah dan tanya jawab). Data penelitian keterampilan berpikir kritis dianalisis menggunakan Uji t. Berdasarkan analisis diperoleh thitung sebesar 1,84 sedangkan ttabel pada taraf signifikan 5% sebesar 1,67, sehingga Fhitung>Ftabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional. Adapun data penelitian hasil belajar dianalisis menggunakan uji anakova dimana diperoleh Fhitung= 0,95 sedangkan F table pada taraf signifikan5% dengan db = 1 : 57 adalah 4,00. Sehingga Fhitung<Ftabel. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah dan siswa yang diajarkan dengan model konvensional.