PEMANFAATAN LARUTAN BIOMOL DAN LARUTAN TEH KOMPOS HASIL FERMENTASI JAMUR Trichoderma spp. TERHADAP PENINGKATAN HASILTANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.)DI LAHAN KERING *)
Main Authors: | Solihah, Zurriyatun, Sudantha, I Made |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Unram
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/4680/1/Zorryatun%20Solehah%20dan%20I%20Made%20Sudantha-Topik%20Khusus%20PM-PSLK%20Unram%202016.pdf http://eprints.unram.ac.id/4680/ |
Daftar Isi:
- Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil tanaman kedelai yaitu dengan pemanfaatan larutan BIOMOL (Mikro Organisme Lokal) dan larutan teh kompos yang mampu beradaptasi dan tidak merusak lingkungan. Larutan BIOMOL adalah larutan hasil fermentasi jamur Trichoderma spp. yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia baik dari tumbuhan maupun hewan. Larutan BIOMOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung mikroorganisme yang berpotensi sebagai perombak bahan organik dalam tanah, perangsang pertumbuhan pada tanaman, dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman. Teh kompos diartikan sebagai ekstrak kompos yang difermentasi dengan jamur Trichoderma spp. dalam media cair. Larutan BIOMOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung mikroorganisme yang berpotensi sebagai perombak bahan organik dalam tanah, perangsang pertumbuhan pada tanaman, dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman. Teh kompos yang difermentasi dengan jamur Trichoderma spp. berfungsi ganda yaitu sebagai sumber unsur hara dan pengendali hayati penyakit tanaman. Larutan MOL dan teh kompos yang diaplikasikan pada tanaman kedelai di lahan kering dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil biji kering.