MORFEM TERIKAT DI DALAM BAHASA SASAK DIALEK MENO-MENE DI KELURAHAN AMPENAN SELATAN KECAMATAN AMPENAN

Main Author: IRMAYATI, DIAN
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/3883/1/MORFEM%20TERIKAT%20DI%20DALAM%20BAHASA%20SASAK%20DIALEK%20MENO-MENE%20DI%20KELURAHAN-%20DIAN.pdf
http://eprints.unram.ac.id/3883/
Daftar Isi:
  • Morfem terikat merupakan hal yang menarik diteliti karena penggunaannya memiliki frekuensi pemakaian yang tinggi di dalam berkomunikasi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk morfem terikat; (2) mendeskripsikan proses morfofonemik; dan (3) mendeskripsikan makna gramatikal morfem terikat di dalam bahasa Sasak dialek Meno-Mene di kelurahan Ampenan Selatan, kecamatan Ampenan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan teori linguistik struktural. Metode pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode simak, cakap, dan introspeksi, sedangkan penganalisisan datanya menggunakan metode padan dan distribusional. Selanjutnya, data disajikan menggunakan metode informal dan formal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan dua bentuk morfem terikat di dalam bahasa Sasak dialek Meno-Mene di kelurahan Ampenan selatan, yaitu morfem terikat secara morfologis dan morfem terikat secara sintaktis. Morfem terikat secara morfologis meliputi afiks dan morfem prakategorial, sedangkan morfem terikat secara sintaktis meliputi morfem unik dan beberapa morfem prakategorial. Proses morfofonemik bergantung pada fonem awal bentuk dasar yang dilekatinya. Makna yang ditimbulkan oleh morfem terikat merupakan makna gramatikal. Dengan demikian, morfem terikat hanya dapat muncul sebagai unsur suatu kalimat jika telah melekat pada morfem lain.