ANALISIS BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI TEKS TERJEMAHAN SYAIR SELAKARAN DALAM TRADISI NGURISANG PADA ACARA LEBARAN TOPAT DI MAKAM KERAMAT BATULAYAR

Main Author: GUNAWAN, WIRMAN HARDI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/3828/1/JURNAL%20INTERNASIONAL%20WIRMAN%20HARDI%20GUNAWAN.pdf
http://eprints.unram.ac.id/3828/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi adanya budaya yang unik berupa pembacaan syair Selakaran pada acara Lebaran Topat di Makam Keramat Batulayar. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk, makna, dan fungsi yang terkandung dalam teks terjemahan syair Selakaran. Teks terjemahan syair Selakaran dikaji berdasarkan pendekatan struktural, teori semiotika, dan teori fungsi. Pengkajian ini menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, catat, rekam, dan studi kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah teori Mil dan Huberman yaitu reduksi data, tampilan data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk teks terjemahan syair Selakaran dari aspek tipografi, memiliki 41 bait. Setiap bait dalam syair tersebut terdiri dari 4 baris. Teks terjemahan syair Selakaran menggunakan kata-kata yang mengindikasikan unsur sinonim dan homonim. Syair Selakaran menggunkan 3 aspek pencitraan, yaitu pencitraan pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Syair ini memiliki 6 majas yaitu repetisi simploke, metafora, repetisi anafora, personifikasi, repetisi anadiplosis, dan repetisi apistrofa. Terdapat 26 makna teks terjemahan syair Selakaran yang tujuannya mengaggungkan Muhammad SAW. Masyarakat Batulayar menggunakan syair Selakaran dalam tiga tradisi yaitu Nyunatang, naik haji, dan Ngurisang. Tiga tradisi ini memiliki fungsi religius, hiburan, dan sosial. Syair Selakaran beridiologi spritualisme akhlak, tauhid, falaq, sirah, tassawuf, fiqih, dan tholabul ulumul Qur’an.