SINONIM DAN HOMONIM DALAM BAHASA SASAK DIALEK MENOMENE DI LINGKUNGAN DODOKAN, KECAMATAN GERUNG, LOMBOK BARAT

Main Author: RAHMAWATI, ISNAENI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/3583/1/skripsi%20%20bab%201%20-%20bab%205.docx
http://eprints.unram.ac.id/3583/
Daftar Isi:
  • Kata yang memiliki makna yang sama atau hampir sama dengan kata yang lain biasa disebut dengan sinonim. Selain itu, kata yang memiliki bentuk ujaran yang sama, tetapi memiliki makna berbeda-beda disebut homonim.Terkait dengan hal tersebut, permasalahan dalam penelitian ini adalah:(1) bagaimanakah bentuk kata yang bersinonim dan berhomonim dalam bahasa Sasak Dialek Meno-mene di lingkungan Dodokan, Kecamatan Gerung, Lombok Barat? dan(2) bagaimanakah pemakaian kata yang bersinonim dalam bahasa Sasak Dialek Meno-mene di lingkungan Dodokan, Kecamatan Gerung, Lombok Barat?. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan bentuk kata yang bersinonim dan berhomonim dalam bahasa Sasak Dialek Meno-mene di lingkungan Dodokan, Kecamatan Gerung, Lombok Barat dan (2) mendeskripsikan pemakaian kata yang bersinonim dalam bahasa Sasak Dialek Meno-mene di lingkungan Dodokan, Kecamatan Gerung, Lombok Barat. Metode dan teknik penyediaan data menggunakan metode simak, metode cakap (wawancara) dan teknik catat. Metode padan digunakan untuk menganalisis data. Dalam penyajian data digunakan metode formal dan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa bentuk sinonim meliputi; (1) perangkat sinonim kata dasar dan kata dasar, (2) perangkat sinonim kata dasar dan kata jadian, (3) perangkat sinonim kata jadian dan kata jadian. Sedangkan bentuk homonim meliputi: (1) proses afiksasi dan (2) masuknya kata-kata baru ke dalam bahasa Sasak khususnya dialek Meno-mene. Bahasa Sasak banyak dipengaruhi oleh bahasa Indonesia dan bahasa daerah lainnya. Pemakaian kata bersinonim berdasarkan nilai rasa pada pemakaian kata.