PEMISAHAN DAN PEROLEHAN KEMBALI ION LOGAM TEMBAGA(II) MENGGUNAKAN ASAM LEMAK HIDROKSAMIK DARI MINYAK INTI BIJI JARAK PAGAR YANG DIIMMOBILISASI KE DALAM BENTONIT
Main Author: | TRIYATNOKO, WAHYU |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/2208/1/Skripsi%20Lengkap%20Wahyu%20Triyatnoko.docx http://eprints.unram.ac.id/2208/ |
Daftar Isi:
- Penambangan tradisional umumnya menggunakan metode amalgamasi dan sianidasi. Metode ini hanya mengambil emas saja sedangkan logam-logam yang berasosiasi dengan emas dibiarkan dan dibuang begitu saja sebagai limbah. Salah satu logam berat yang terdapat dalam limbah pertambangan adalah ion tembaga atau Cu2+ . Berdasarkan sifat toksisitasnya, ion Cu2+ di dalam perairan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan penghilangan (removal) ion Cu2+ dari limbah dengan metode immobilisasi chelating agent (CA) asam lemak hidroksamik (ALH) ke dalam bentonit. Metode ekstraksi padat-cair ini digunakan untuk memisahkan dan memperoleh kembali ion Cu2+ . Daya jerap maksimum ALH oleh bentonit diperoleh sebesar 8,437 mg/g. Kondisi optimum ekstraksi ion Cu2+ oleh ALH- Bentonit, adalah pada waktu kontak 5 jam, pH ion Cu2+ = 5 dan daya serap maksimum ion Cu2+ sebesar 3,6298 mg/g. Persentase perolehan kembali (recovery) ion Cu2+ menggunakan HNO 10% adalah sebesar 99,1337%.