PENGARUH LEVEL SARI KULIT NANAS DALAM PROSES BATING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEMULURAN KULIT KAMBING BAGIAN LEHER YANG DISAMAK KROM

Main Author: Feny, Wardani Sapitri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/20001/1/SKRIPSI%20FENY%20WARDANI%20SAPITRI%20%28%20B1D016090%20%29.pdf
http://eprints.unram.ac.id/20001/
Daftar Isi:
  • Penyamakan bertujuan untuk merubah kulit mentah yang mudah rusak oleh aktivitas mikroorganisme, reaksi kimia atau kerusakan fisik menjadi kulit tersamak yang lebih tahan terhadap pengaruh-pengaruh tersebut. Penyamakan kulit secara umum dapat dibagi menjadi empat, yaitu penyamakan nabati, minyak, sintetis dan mineral. Penyamakan kulit secara mineral dengan bahan penyamak krom paling banyak digunakan diantara bahan penyamak mineral lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level penggunaan sari kulit nanas dalam proses bating terhadap kekuatan tarik dan kemuluran kulit kambing bagian leher yang disamak krom. Penelitian ini telah dilaksanakan selama tiga minggu mulai dari tanggal 19 agustus 2020 sampai 7 september 2020 bertempat di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Ternak (TPHT) Universitas Mataram. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit kambing jantan lokal bagian leher sebanyak empat lembar. Tiap-tiap lembar mendapatkan 4 perlakuan dengan tingkat persentase penggunaan bahan bating sari kulit nanas 0%, 10%, 20% dan 30%. Pengamatan dilakukan terhadap kekuatan tarik dan kemuluran kulit kambing yang disamak krom. Hasil sidik ragam berdasarkan rancangan acak menunjukan bahwa persentase penggunaan bahan bating (sari kulit nanas) berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kekuatan tarik dan kemuluran kulit kambing yang disamak krom. Kekuatan tarik tertinggi (232.608 kg/cm2 ) dan kemuluran kulit terendah terdapat pada (12.75 %) ini didapatkan pada perlakuan 30%. Dikarenakan semakin tinggi kekuatan tarik kulit maka semakin rendah kemuluran terhadap kulit kambing yang disamak krom.