Bentuk, Fungsi dan Makna Takhayul dalam Masyarakat Benete Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat dan Kaitannya dengan Pembelajaran Sastra di SMP

Main Author: Satinawati, Satinawati
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/19940/1/SKRIPSI%20PDF.pdf
http://eprints.unram.ac.id/19940/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari peneliti ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna takhayul dalam masyarakat Benete Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat dan Kaitannya dengan Pembelajaran Sastra di SMP. Metode penelitian ini adalah kualitatif yang merupakan prosedur penelitian yang mengahasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang akan diamati. Sedangkan metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, catat dan dokumentasi. Kemudian teori yang dijadikanlan dasan dalam penelitian ini adalah teori hermenutika, dan metode analisis data yang digunakan adalah metode hermeneutika. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) bentuk-bentuk takhayul dalam masyarakat Benete Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat dapat dijabarkan ke dalam pola-pola berikut: a) takhayul berpola sebab-akibat, b) takhayul bepola akibat-sebab, c) takhayul berpola konversi-akibat, dan d) takhayul berpola tanda-akibat, (2) takhayul masyaratak Benete Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat memiliki fungsi-fungsi sebagai beriku: a) untuk penebal emosi keagamaan atau kepercayaan, b) Sebagai sistem proyeksi khayalan suatu kolektif, c) sebagai alat pendidik bagi anak dan remaja, d) sebagai penjelasan terhadap gejala alam, dan e) untuk menghibur bagi orang yang menghadapi musibah. (3) makna-makna takhayul masyarakat Benete Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat banyak ditimbulkan dari hubungan asosiasi. Analisis yang dilakukan mengaitkan bentuk, fungsi, dan makna dalam pembelajaran sastra di SMP dapat dikaitkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kelas IX (Sembilan) semester 1 dengan Standar Kompetensi (SK) Menulis (Mengungkapkan kembali pikiran, perasaan, dan pengalaman dalam cerita pendek) dan Kompetensi Dasar (KD) menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami. Yaitu menjadikan takhayul sebagai kerangka karangan dalam membuat cerita pendek dalam pembelajaran sastra. .