ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK MAKANAN OLAHAN TRADISIONAL BERBASIS BERAS KETAN DI KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT
Main Author: | Khotibul Umam, M |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/18745/1/skripsi%20M.%20Khotibul%20Umam%20fix.pdf http://eprints.unram.ac.id/18745/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertjuan: (1) Mengetahui besarnya keuntungan dan layaknya dari usaha pengolahan beras ketan kelepon dan lupis ketan di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat.; (2) Mengetahui besarnya nilai tambah dari usaha pengolahan beras ketan menjadi kelepon dan lupis ketan; dan (3) Mengetahui masalah-masalah yang terdapat dalam usaha pengolahan beras ketan menjadi kelepon dan lupis ketan di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Dengan adanya kegiatan industri pengolahan bahan pangan yang mengubah bentuk primer menjadi produk baru seperti pengolahan beras ketan menjadi makanan olahan tradisional ini, maka akan memberikan nilai ekonomis yang lebih tinggi karena dikeluarkan biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan perolehan keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan tanpa melalui proses pengolahan. Sehingga dari perolehan keuntungan tersebut maka akan diketahui nilai tambah dari beras ketan sebagai bahan baku pembuatan kelepon dan lupis ketan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : keuntungan yang diperoleh pada produk lupis adalah Rp 37.570,48/kg bb atau Rp 98.864,35/pp atau Rp 2.570.473/bln dengan tingkat keuntungan sebesar 42,08%. Keuntungan yang diperoleh pada produk kelepon adalah Rp 13.538,72/kg bb atau Rp 39.098,65/pp atau Rp 1.016.565/bln dengan tingkat keuntungan sebesar 21,31%. Kelayakan usaha agroindustri lupis di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat dengan R/C ratio yakni sebesar 1,6 yang artinya setiap Rp.1000 biaya yang dikeluarkan maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1600, dan nilai R/C yang diperoleh usaha agroindustri kelepon yakni sebesar 1,2 yang artinya setiap Rp.1000 biaya yang dikeluarkan maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1200. Hal ini menunjukkan bahwa usaha agroindustri lupis dan kelepon di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat telah layak diusahakan. Nilai tambah agroindustri lupis adalah sebesar Rp 39.713/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 44,48% dan nilai tambah agroindustri kelepon adalah sebesar Rp 15.127/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 23,81%. Dan adapun hambatan dari agroindustri berbasis beras ketan ini yaitu sebagai berikut : (a) Kurangnya pembeli dari produk agroindstri beras ketan yaitu lupis dan kelepon (b) Keterampilan produsen kurang terlatih serta pengalaman yang masih minim (c) Modal yang terbatas dan (d) Produk tidak tahan lama.