ANALISIS RISIKO USAHATANI HORTIKULTURA DI KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA

Main Author: Dwi, Amalia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/18616/1/SKRIPSI%20DWI%20AMALIA%20FIX.pdf
http://eprints.unram.ac.id/18616/
Daftar Isi:
  • “Analisis Risiko Usahatani Hortikultura Di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara” Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Berapa tingkat risiko yang dihadapi petani dalam kegiatan usahatani cabai rawit, tomat, dan kacang panjang di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, (2) Bagaimana cara penanganan risiko pada usahatani cabai rawit, tomat, dan kacang panjang di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei. Maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Jenis usahatani hortikultura yang diusahakan petani di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara ada berbagai macam sayur-sayuran, dan peneliti hanya meneliti 3 komoditas saja yaitu cabai rawit, tomat dan kacang panjang. Dari ketiga komoditas tersebut dapat disimpulkan bahwa yang memiliki tingkat risiko paling tinggi adalah cabai rawit. Hal ini didapatkan dengan beberapa alasan, yaitu: Tingkat harga cabai rawit yang turun naik secara signifikan dan tidak dapat diprediksi, ini menyebabkanpetani tidak dapat menentukan kapan harus memproduksi cabai rawit dalam jumlah banyak. Akan sia-sia apabila petani memproduksi cabai rawit dengan jumlah yang banyak saat harga dipasar minimum. Hal ini akan menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi petani. Begitu juga sebaliknya, petani juga akan mengalami kerugian apabila memproduksi cabai rawit dalam jumlah sedikit saat harga di pasaran maksimal. Kebutuhan akan cabai rawit tidak dapat tergantikan oleh komoditas lainnya. Tidak seperti tomat dan kacang panjang, cabai rawit sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Apabila tomat dan kacang panjang tidak ada, masyarakat bisa menggantikan dengan opsi lainnya seperti syur-sayuran lain. Tidak seperti cabai rawit, apabila tidak ada di pasaran, masyarakat tidak bisa mendistribusi dengan pilihan lain, (2) Cara yang dilakukan petani dalam menghadapi risiko usahatani hortikultura adalah memperhatikan kondisi tanah dengan cara membersihkan lahan dan tanaman yang terserang penyakit atau hama agar tidak menyebar, Seleksi benih atau menggunakan benih yang tahan terhadap penyakit dan melakukan penyemaian dengan baik, dan mempersiapkan mental.