PENGARUH HEAT EXCHANGER TERHADAP PERFORMA KOTAK PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN UNIT PEMBUANG PANAS MINI PIN FIN

Main Author: ZULHAM, HADI SAPUTRA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/18220/1/Tugas%20Akhir.pdf
http://eprints.unram.ac.id/18220/
Daftar Isi:
  • Mengikuti perkembangan teknologi peralatan terus mengalami evolusi dan pengembangan di bidang referigrasi, seperti kulkas yang berfungsi untuk menyimpan berbagai jenis makanan dan minuman supaya tahan lama dan tetap awet. Alat pendingin yang ada saat ini masih mengandung CFC (Cloro Flouro Carbon) yang berbahaya bagi ozon dan membutuhkan energi besar. Untuk itu perlu adanya alat pendingin yang ramah lingkungan dan rendah energi. Salah satu mesin pendingin yang ramah lingkungan dan dayanya rendah adalah mesin pendingin termoelektrik. Fluida kerja yang digunakan pada penelitian ini adalah air untuk menyerap sisi panas peltier yang menempel dengan mini pin fin. Penelitian ini mengkaji kemampuan kotak pendingin termoelektrik dengan menggunakan heat exchanger dan tanpa heat exchanger terhadap COP dan temperatur ruangan, botol dan air yang dihasilkan, dengan unti pembuang panas mini pin fin. Dimana heat exchanger akan mendinginkan air yang keluar dari mini pin fin yang bersuhu lebih tinggi dari seblumnya, yang menyerap sisi panas peltier, dengan mengunakan beban pendingin 0 ml, 3000 ml, 6000 ml dan 9000 ml. Ukuran kotak pendingin yang digunakan adalah 40,8 cm x 32,6 x 53,8 cm dengan 1 modul Peltier tipe TEC2-25408. Pengujian dilakuakan selama 3 jam mulai dari jam 9.00-12.00 WITA dan 3 hari percobaan. Semua data pengujian dicatat menggunakan data logger DAQ MX 9714 NI yang dihubungkan dengan komputer melalui program Labview. Hasil penelitian menujukan bahwa COP dan temperatur untuk beban 0 ml, 3000 ml, 6000 ml dan 9000 ml selama tiga hari percobaan dengan heat exchanger dan tanpa heat exchanger, dimana COP dengan heat exchanger lebih tinggi dan temepratur yang dihasilkan lebih rendah dari pada tanpa heat exchanger, walaupun selama tiga hari tersebut nilai COP nya tidak konstan. Hal ini disebabkan karena daya yang bekerja selama tiga hari berbeda-beda dan tidak teratur.