PENGARUH EKSTRAK RAMUAN LOMBOK TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT TIKUS YANG DIINDUKSI HIPERKOLESTEROLEMIA DAN HIPERURISEMIA
Main Author: | PUTRI, NURLYTA HAPSARI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/1752/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20NURLYTA%20HAPSARI%20PUTRI%20%28H1A014061%29.pdf http://eprints.unram.ac.id/1752/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Hepar adalah organ yang memiliki fungsi sangat penting untuk metabolisme. Nutrisi yang metabolismenya terjadi di hepar adalah kolesterol dan purin dengan hasil metabolisme berupa asam urat. Ekstrak ramuan yang terdiri atas Syzygium polyanthum, Imperata cylindrica, Cantella asiatica, Andrographis paniculata digunakan untuk menurunkan kadar asam urat dan kolesterol. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian ekstrak ramuan terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus setelah pemberian 14 hari. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan desain post test only control group. Tikus yang digunakan berjumlah 20 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif (allopurinol 5 mg/200grBB), kelompok perlakuan dosis I (29 mg/200grBB) dan perlakuan dosis II (58 mg/200grBB). Semua kelompok diberi diet tinggi kolesterol dan purin serta diinduksi propiltiourasil 10 mg/KgBB dan kalium oksonat 42 mg/200grBB. Tikus diterminasi pada hari ke-15 dan diambil sampel darah intrakardiak untuk mengukur kadar SGOT dan SGPT. Data diolah menggunakan uji One Way ANOVA dan Kruskall Wallis. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar SGOT tertinggi pada kelompok kontrol positif (126,02 U/L) dan terendah pada perlakuan dosis I (117.80 U/L), dengan nilai p = 0,775 (p ≥ 0,05). Rerata kadar SGPT tertinggi pada kontrol negatif (69,00 U/L) dan terendah pada kontrol positif (45,8 U/L), dengan nilai p = 0,150 (p ≥ 0,05). Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap kadar SGOT dan SGPT tikus pada masing-masing kelompok perlakuan. Kesimpulan : Pemberian ekstrak ramuan tidak mempengaruhi kadar SGOT dan SGPT tikus.