PENGARUH KONSENTRASI SARI BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) TERHADAP MASA SIMPAN IKAN LELE (Clarias sp.) SEGAR

Main Author: PUTU ABRINATA ARTHAGUNA, I
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/16970/1/Naskah%20Skripsi%20Abrinata%20CD.pdf
http://eprints.unram.ac.id/16970/
Daftar Isi:
  • xvi Ikan lele (Clarias sp.) merupakan salah satu komoditas ikan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Konsumsi ikan lele di masyarakat cukup tinggi karena ikan lele memiliki kandungan lemak relatif rendah dan mineral yang relatif tinggi serta harga yang relatif terjangkau. Ikan lele segar termasuk dalam bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan baik dari segi kimia, mikrobiologi dan organoleptiknya. Salah satu alternatif untuk menjaga mutu dari ikan lele adalah dengan penggunaan antimikroba alami yang bersumber dari buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi sari buah belimbing wuluh yang tepat dalam menjaga masa simpan ikan lele. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal (kosentrasi: 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%) yang diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Parameter yang dianalisis pada penelitian ini adalah pH, kadar air, total mikroba, dan organoleptik (aroma, tekstur, dan kenampakan) dari ikan lele. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman (Analysis of Variance) dengan taraf nyata 5% dengan menggunakan software Costat. Apabila terdapat beda nyata, dilakukan uji lanjut Polynomial Orthogonal untuk parameter kimia, Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk parameter organoleptik, dan parameter mikrobiologis dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi 75% sari belimbing wuluh merupakan perlakuan terbaik untuk pengawetan ikan lele hingga 12 jam dengan nilai pH 4,97, kadar air 62,8643%, jumlah koloni mikroba 4,8 x 105 CFU/g yang sesuai dengan batas maksimum total mikroba berdasarkan SNI 01-2729-1- 2006, dan organoleptik yang dapat diterima oleh panelis.