POPULASI DAN INTENSITAS KERUSAKAN HAMA TUNGAU (Tetranychus sp.) PADA TANAMAN UBI KAYU DI KABUPATEN LOMBOK UTARA

Main Author: Sri, Jumratun
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/16457/1/SKRIPSI%20SRI%20JUMRATUN.pdf
http://eprints.unram.ac.id/16457/
Daftar Isi:
  • Ubi kayu merupakan tanaman yang cukup populer di seluruh dunia, khususnya di Negara-negara tropis. Ubi kayu banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri seperti bahan baku tepung tapioka, bioethanol, gula cair, sorbitol, monosodium glutamate. Peran ubi kayu dalam bidang industri akan terus mengalami peningkatan seiring dengan adanya program pemerintah untuk menggunakan sumber energi alternatife yang berasal dari pertanian seperti biodiesel dan bioethanol serta disversifikasi pangan berbasis pangan lokal. Salah satu faktor yang menghambat keberlanjutan produksi ubi kayu adalah adanya serangan serangga hama, sehingga dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui populasi dan intensitas kerusakan oleh hama tungau (Tetranychus sp.) pada tanaman Ubi Kayu di Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan metode deskriptif dengan tehnik survey lapangan. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2019 di dua lokasi dengan posisi antara 08o 21’ 42” Lintang Selatan dan 116o 09’ 54” Bujur Timur dan ketinggian 115 mdpl. Hasil penelitian menujukan ditemukan satu jenis tungau yaitu Tetranychus sp Tungau dari famili Tetranycihidae. Populasi Tetranychus sp. dan intensitas kerusakan hama Tetranychus sp. di dua lokasi Desa Rempek Kabupaten Lombok Utara masih digolongkan rendah. Nilai Populasi Tetranychus sp. dari stadia telur sampai stadia Imago pada sistem tanam monokultur di dua lokasi Desa Rempek Kabupaten Lombok Utara memiliki rata rata antara lain stadia telur sebanyak 7,52/tanaman, stadia nimfa 28,24 individu/tanaman dan stadia Imago sebanyak 4,58 individu/tanaman di lokasi I, sedangkan Populasi Tetranychus sp. di lokasi II adalah stadia telur sebanyak 9,90/tanaman, stadia nimfa sebanyak 36,04 individu/tanaman dan stadia imago sebanyak 4,77. Intensitas kerusakan tertinggi ditemukan di lokasi I dengan rata rata intensitas kerusakan sebesar 14,92 % sedangkan rata-rata intensitas kerusakan di lokasi II sebesar 11,01 %.