PREVALENSI KELAINAN REFRAKSI PADA SISWA/I SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI WILAYAH KOTA MATARAM
Main Author: | Amalia, Lydia Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/1617/1/Skripsi%20Unram%20Lydia%20Nur%20Amalia.pdf http://eprints.unram.ac.id/1617/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi mempunyai prevalensi sebesar 22,1% yang merupakan masalah yang harus segera ditangani. secara global kelainan refraksi merupakan penyebab utama gangguan penglihatan pada usia 5-15 tahun. Selain itu kelainan refraksi dapat memberikan dampak negatif khusunya pada anak sekolah. Kelainan refraksi pada dasarnya dapat diatasi sejak dini dengan program yang efektif yaitu skrining pada anak sekolah. . Metode: Penelitian cross-sectional yang dilakukan pada bulan Oktober 2017-Januari 2018. Sampel dipilih dengan dengan cara cluster sampling. Populasi siswa/i SMP di KotaMataram diklasifikasikan berdasarkan Kecamatan. Dari masing-masing Kecamatan tersebut, sekolah yang terpilih yaitu SMPN 1 Mataram, SMPN 8 Mataram, SMPN 11 Mataram, dan SMPN 18 Mataram. Siswa sekolah di skrining dengan menggunakan kartu Snellen. Kemudian siswa dengan ketajaman penglihatan kurang dari 6/6 akan dirujuk ke rumah sakit Profesor Mulyanto untuk di periksa lebih lanjut oleh tenaga medis. Hasil: Dari total 295 responden, 26 siswa (8,81%) mengalami kelainan refraksi dengan miopia sebanyak 18 siswa (69,23%) dan 8 siswa mengalami astigmatisma. Kelainan refraksi lebih sering ditemukan pada anak perempuan 16 siswa (61,54%) Kesimpulan: Prevalensi kelainan refraksi siswa/i SMP di Kota mataram adalah 8,81%. Dimana kelainan refraksi didominasi oleh siswa perempuan 61,54% dan pada usia 15 tahun 38,46%. Jenis kelainan refraksi paling sering pada penelitian ini adalah 69,23%.