ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN SUSU KERBAU “PELOPO”DI KECAMATAN TALIWANG KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Main Author: MASKUR ARIF, HIDAYAT
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/16092/1/SKRIPSI%20MASKUR%20ARIF%20HIDAYAT.pdf
http://eprints.unram.ac.id/16092/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Sumbawa Barat yang memilikirentang geografis yang berbukit Wilayah Kabupaten Sumbawa Barat sangat ideal untuk pemgembangan subsektor peternakan, jenis ternak yang terbesar yaitu sapi dan kerbau. Tercatat pada tahun 2017 jumlah ternak sapi mencapai 65.383ekor dan kerbau sebanyak 7.032ekor.Perumusan masalah: (1) Berapa biaya untukpembuatan olahan susu kerbau “pelopo”di Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat.(2) Berapa besar nilai tambah pada pembuatan olahan susu kerbau di Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat.(3) Apa saja masalah dan hambatan dalam proses pembuatan olahan susu kerbau “pelopo” di Kecamatan Taliwang Kabupaten SumbawaBarat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) Biaya dan pendapatan pada pembuatan olahan susu kerbau “pelopo”di Kecamatan Taliwang.(2) Besarnya nilai tambah dalam pembuatan olahan susu kerbau “pelopo’di Kecamatan Taliwang.(3) Masalah dan hambatan dalam pembuatan “pelopo”di Kecamatan Taliwang.Agroindustri merupakan salah satu kegiatan ekonomi andalan yang mempunyai prospek positif yang diharapkan mampu memenuhi harapan, tujuan dan sasaran. Agroindustri memiliki keterkaitan yang kuat antara pertanian dan industri baik industri hulu maupun industri hilir, agroindustri memiliki potensi untuk memperluas dan meningkatkan nilai tambah serta spectrum pasar baik ekspor maupun impor sehingga mampu memberikan sumbangan positif bagi pertumbuhan ekonomi, agroindustri diharapkan mampu memanfaatkan sebaik-baiknya sumber daya alamdan nilai jualsumber daya yang secara khusus dimiliki oleh Indonesia, kegiatan agroindustri diharapkan mampu mengeloladan memanfaatkan sumber daya alam dan energi yang terbaharui sehingga sesuai wawasan pembangunan kita yang berkelanjutan, pelestarian lingkungan dan lain lain (Ruharjo dan Puji, 2012).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskrftif. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat.Ditetapkan 2 desa atau kelurahan yaitu Kelurahan Kuang dan Kelurahan Dalam sebagai lokasi penelitian yang dipilih secara purposive sampling.Pendapatan yang diperoleh pengolah susu kerbau pelopo per proses produksi sebesar Rp.157.513,27,-.Nilai tambah yang diperoleh pengusaha pengolah susukerbau pelopo sebesar Rp.20.618,-dengan Rasio nilai tambah sebesar 24,99%. Rasio nilai tambah dari usaha pengolahan susu kerbau segar di Kecamatan Taliwang termasuk ke dalam kriteria nilai tambah sedang karena berada pada rasio 15%-40% atau sebesar 24,99%.Masalah utama yang dihadapi oleh pengolah susu kerbau pelopo di Kecamatan Taliwang adalah sarana produksi yang terbatas yang hanya di daerah Kecamatan Taliwang dan sifat produk pelopo yang tidak bertahan lama.Saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah:(1) Kepada pihak pengusaha pengolah susu kerbau agar dapat membuat inovasi baru dalam produknya yang dapat bertahan lamadengan meningkatkan kualitas produksehingga mempermudah pemasaran produk sampai keluar daerah.