PENGARUH PEMANFAATAN ABU TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN TAMBAH SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON RINGAN

Main Author: KHAERUL, AZHAR
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/16076/1/LAPORAN%20SKRIPSI%20%28F1A%20013%20080%29.pdf
http://eprints.unram.ac.id/16076/
Daftar Isi:
  • Pembangunan konstruksi di era modern berkembang dengan pesat, salah satunya yaitu beton, inovasi teknologi beton dituntut guna menjawab tantangan diantaranya memiliki berat jenis yang rendah dan bersifat ramah lingkungan. Beton yang memiliki berat jenis yang rendah sering disebut dengan beton ringan dan salah satu ide untuk material yang ramah lingkungan diantaranya tongkol jagung. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada tahun 2015 jumlah produksi jagung mencapai 959.97 ton. Besarnya angka produksi jagung tersebut berdampak terhadap jumlah limbah tongkol jagung yang dihasilkan. Limbah tongkol jagung memiliki kandungan senyawa silika yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pozzolan untuk meningkatkan mutu beton. Dalam penelitian ini digunakan abu tongkol jagung sebagai alternatif bahan tambah semen pada beton ringan. Dalam penelitian ini digunakan abu tongkol jagung sebagai bahan tambah semen dengan proporsi 0%, 2.5%, 5%,7.5% dan 10% terhadap berat semen. Benda uji berupa silinder diameter 15 cm tinggi 30 cm untuk uji tekan, tarik belah, dan modulus elastisitas, benda uji balok 15 x 15 x 53 (cm) untuk uji kuat lentur. Pada proses mix design menggunakan SNI dengan kuat tekan rencana 10 MPa, dan dilakukan proses pembuatan benda uji. Kemudian benda uji direndam selama 7 hari dan dibiarkan pada ruang terbuka selama 21 hari. Pengujian beton pada umur perawatan 28 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan abu tongkol jagung sebagai bahan tambah dapat meningkatkan sifat mekanik beton ringan. Nilai maksimum didapatkan pada proporsi yang sama yaitu 5%, dengan peningkatan berturut-turut pada kuat tekan sebesar 53.40%, kuat tarik belah 19.10%, kuat lentur 25.93% dan modulus elastisitas 15.35%, dari proporsi 0% (tanpa penambahan abu tongkol jagung). Dari hasil penelitian penambahan abu tongkol jagung yang digunakan, maka didapatkan proporsi optimum penggunaan abu tongkol jagung untuk pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur dan modulus elastisitas berada pada proporsi 5.9%, 5.5%, 5.2% dan 5%.