PENGARUH VARIASI TEMPERATUR UDARA DAN MASSA GABAH DENGAN PENAMBAHAN PIPA PENUKAR KALOR PADA ALAT PENGERING TIPE UNGGUN TERFLUIDISASI (FLUIDIZED BED) TERHADAP WAKTU PENGERINGANGABAH

Main Author: Agus, Dwi Cahyono
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/15954/1/UsulanTugasAkhirfix.pdf
http://eprints.unram.ac.id/15954/
Daftar Isi:
  • Pengeringan merupakan salah satu cara penanganan pasca panen untuk memperpanjang daya simpan khususnya biji -bijian hasil pertanian. Pada umumnya pengeringan pasca panen hanya dilakukan secara alami dengan penjemuran memanfaatkan panas dari energi matahari atau biasa disebut penjemuran secara konvesional. Pada penelitian proses pengeringan gabah menggunakan metode pengeringan unggun terfluidisasi yang dimana alat pengeringan dimodifikasi dengan penambahan pipa penukar kalor.Adapun tujuan dari penelitian ini, ialah menemukan variasi temperatur dan massa bahan terbaik dalam penggunaan kalor pengeringan. Pemerintah Indonesia telah melakukan ketetapan SNI untuk penggilingan kadar air maksimum pada bahan yaitu 14%, pada peneltian ini gabah yang digunakan yaitu gabah yang baru dipanen dimana kadar airnya 20% dengan toleransi ±1. Adapun variasi temperatur udara dalam penelitian ini digunakan 55°C, 60°Cdan 65°C dengan massa 0,4 kg, 0,6 kg, 0,8 kg. Dari variasi temperatur udara dan massa bahan di dapatkan semakin tinggi temperatur udara waktu pengeringan akan semakin cepat, serta kerugian kalor paling besar terjadi pada temperatur dan massa paling tinggi hal ini dikarenakan kecepatan udara tidak mampu bersirkulasi dengan baik