KONTRIBUSI USAHATANI KEDELAI TERHADAP PENDAPATAN RUMAHTANGGA PETANI DI KECAMATAN PRAYA BARAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Main Author: | Kadek, Putri Komala Sari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/15875/1/SKRIPSI_KONTRIBUSI%20USAHATANI%20KEDELAI%20TERHADAP%20PENDAPATAN%20RUMAHTANGGA%20PETANI%20DI%20KECAMATAN%20PRAYA%20BARAT%20KABUPATEN%20LOMBOK%20TEN~1.pdf http://eprints.unram.ac.id/15875/ |
Daftar Isi:
- Kecamatan Praya Barat merupakan salah satu dari dua belas kecamatan yang menduduki posisi kedua penghasil komoditi kedelai terbesar di Kabupaten Lombok Tengah.Selain itu Kecamatan Praya Barat juga memiliki potensi lahan yang cukup baik untuk penanaman kedelai, sebagian besar masyarakat menanam komoditi kedelai di lahan sawah tadah hujan. Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein nabati utama bagi masyarakat. Kedelai dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan protein murah bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Peranan kedelai sebagai sumber zat-zat gizi yang bermutu tinggi, yaitu: protein dalam jumlah yang cukup dan bermutu tinggi, lemak dalam jumlah yang cukup, karena sebagian asam-asam lemaknya terdiri dari asam-asam lemak essensial, dan kedelai juga mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis besarnya pendapatan usahatani kedelai dan kontribusinya terhadap pendapatan rumahtangga petani di Kecamatan Praya Barat; (2) Mengetahui masalah dan yang dihadapi oleh petani dalam mengelola usahatani kedelai di Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik wawancara. Unit analisis dalam penelitian ini adalah rumahtangga petani yang melakukan usahatani kedelai di Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah. Kecamatan Praya Barat terdiri dari 10 desa dan ditentukan 2 (dua) desa yaitu Desa Batujai dan Desa Bonder dengan teknik purposive sampling atas dasar produksi kedelai lebih banyak apabila dibandingkan dengan desa lain. Penentuan responden secara accidental sampling. Penentuan jumlah responden secara quota sampling yaitu sebanyak 40 responden dengan rincian 20 responden di Desa Batujai dan 20 responden di Desa Bonder. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: analisis deskriptif kuantitatif yaitu analisis biaya produksi dan pendapatan, kontribusi serta analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh petani dalam mengelola usahatani kedelai. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Rata-rata pendapatan usahatani kedelai yang diperoleh petani kedelai di Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp 3.425.288/tahun atau 14,41% dari total pendapatan rumahtangga Rp 23.769.724/tahun yang bersumber dari pendapatan usahatani non kedelai Rp 11.830.544/tahun atau 49,77%, pendapatan diluar usahatani sendiri (buruh tani) Rp 176.750/tahun atau 0,74%, pendapatan dari ternak Rp 2.155.892/tahun atau 9,07%, dan pendapatan dari luar usahatani Rp 6.181.250/tahun atau 26%. Kontribusi usahatani kedelai 14,41% yang artinya kontribusi usahatani kedelai terhadap pendapatan rumahtangga petani tergolong kecil. Hal ini disebabkan kualitas produksi rendah mengakibatkan harga jual kedelai rendah. Untuk meningkatkan hasil produksi petani harus meningkatkan kualitas dari kedelai agar dapat meningkatkan pendapatan petani dalam mengelola usahatani kedelai. (2) Masalah yang dihadapi petani dalam melakukan usahatani kedelai di Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah adalah kualitas rendah mengakibatkan harga jual menurun sehingga konsumen menjadi ragu untuk membeli produk kedelai lokal, kepercayaan masyarakat untuk membeli hasil kedelai lokal menjadi kurang sehingga kebanyakan konsumen beralih pada kedelai impor. Hal ini yang menyebabkan kualitas produksi menurun yang mengakibatkan harga jual menjadi rendah. Petani responden yang mengalami masalah ini sebanyak 30 orang atau 83,33% . Selain itu, serangan hama penyakit menyebabkan produksi kedelai yang dihasilkan menjadi rendah baik kualitas maupun kuantitasnya serta kurangnya pengetahuan petani tentang penggunaan obat-obatan pestisida. Petani responden yang mengalami masalah ini sebanyak 6 orang atau 16,67% . Dari hasil penelitian dan pembahasan serta keadaan dilapangan dapat disarankan: (1) Diharapkan kepada petani, agar dapat memperhatikan pengelolaan budidaya kedelai sehingga dapat ditingkatkan agar menjadi lebih baik lagi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi kedelai. (2) Diharapkan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan petani dalam memberikan bantuan terutama bantuan benih, serta dapat menyediakan pasar produksi pertanian bagi petani agar petani dapat memasarkan produknya.