ANALISIS PERHITUNGAN DEBIT PUNCAK BANJIR RANCANGAN DENGAN METODE DER WEDUWEN, MELCHIOR, HASPERS, DAN NAKAYASU TERHADAP DEBIT BANJIR OBSERVASI PADA DAS SIDUTAN
Main Author: | UAITY, ULAHI RABIH |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/15741/1/TUGAS%20AKHIR-UAITY%20ULAHI%20RABIH.pdf http://eprints.unram.ac.id/15741/ |
Daftar Isi:
- Analisis debit puncak banjir sangat diperlukan dalam perencanan bangunan air. Penentuan debit puncak banjir yang tepat akan menghasilkan dimensi bangunan air yang lebih efektif dan ekonomis. Studi ini menguji keakuratan metode Der Weduwen, Melchior, Haspers, dan HSS Nakayasu dalam menghasilkan debit banjir rancangan yang sesuai untuk DAS Sidutan. Studi ini dilakukan pada DAS Sidutan dengan menggunakan data sekunder berupa peta topografi, data debit, dan data curah hujan. Konsistensi data curah hujan harus diuji terlebih dahulu menggunakan metode RAPS sebelum melakukan analisis frekuensi untuk mendapatkan curah hujan rancangan. Data karakteristik DAS dibutuhkan untuk memperkirakan besarnya debit puncak banjir rancangan dengan metode Der Weduwen, Melchior, Haspers, dan HSS Nakayasu yang kemudian akan dibandingkan terhadap debit puncak banjir rancangan analisis frekuensi data debit terukur. Berdasarkan hasil analisis didapatkan besar debit banjir rancangan dengan metode Der Weduwen, Melchior, Haspers, dan Nakayasu untuk kala ulang 100 tahun bertururt-turut 570,619 m3/dtk, 416,776 m3/dtk, 620,667 m3/dtk, dan 102,165 m3/dtk, sedangkan debit banjir rancangan analisis frekuensi data pengukuran adalah 135,321 m3/dtk. Berdasarkan evaluasi keempat metode, Nakayasu menghasilkan debit banjir rancangan yang paling mendekati debit banjir rancangan hasil analisis frekuensi data pengukuran dengan nilai VE, RE, dan RMSE terkecil berturut-turut 29,757%, 4,965%, dan 8,473. Adapun metode Haspers dan metode Der weduwen kurang andal jika digunakan pada DAS Sidutan.