ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA PETANI PESERTA PROGRAM HUTANKEMASYARAKATAN DI KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Main Author: YULIA, ASRIANTI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/15392/1/YULIA%20ASRIANTI%20%28REV.JURNAL%29.pdf
http://eprints.unram.ac.id/15392/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis besarnya pendapatan petani dari program Hutan Kemasyarakatan di Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur; (2) Menganalisis seberapa besar kontribusi pendapatan petani dari program Hutan Kemasyaraktan (HKm) terhadap total pendapatan Rumah Tangga Petani HKm di Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur; (3) Bagaimana tingkat kemiskinan Rumah Tangga petani program Hutan Kemasyarakatan di Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur dan (4) Mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi petani program Hutan Kemasyarakatan (HKm) dalam melakukan usahatani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Rata-rata pendapatan rumah tangga petani sekitar kawasan hutan di Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Rp 19.171.969/tahun atau Rp 1.597.664/bulan yang berasal dari kegiatan on farm (83%) Rp 15.790.153/tahun, non farm (10%) Rp 1.854.544/tahun dan off farm (7%) Rp 1.527.272/tahun; (2) Kontribusi terbesar pendapatan rumah tangga berasal dari kegiatan on farm yaitu 83% atau Rp 1.315.846/bulan atau Rp 15.790.153/tahun, kemudian diikuti oleh kegiatan non farm 10% atau Rp 154.545/bulan atau Rp 1.854.544/tahun dan terakhir dari kegiatan off farm 7% atauRp 127.272/bulan atau Rp 1.527.272/tahun; (3) Tingkat kemiskinan rumah tangga petani di sekitar kawasan hutan di Kecamatan sambelia menurut kriteria BPS (2018) termasuk kategori Miskin sebanyak 20 orang responden dengan rata-rata pendapatan Rp 532.554/kapita lebih kecil dari kriteria BPS yaitu Rp 600.000/kapita. Menurut Bank Dunia tingkat kemiskinan termasuk kategori tidak miskin sebanyak 19 orang responden dengan rata-rata pendapatan Rp 532.554/kapita lebih besar dari kategori miskin yang ditentukan yaitu Rp 442,587/kapita. Sementara itu, tingkat kemiskinan menurut sayogyo termasuk kategori Miskin sebanyak 27 orang dengan rata-rata pendapatan Rp 532.554/kapita atau setara 59 kg beras lebih besar dari kriteria Sayogyo yaitu Rp 320.000/kapita atau setara beras 26 Kg. Kriteria kemiskinan yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria bank dunia dan BPS, karena pada kedua kriteria tersebut memiliki kriteria dengan penghasilan petani perhari yang lebih logis jika dibandingkan dengan kriteria kemiskinan sayogyo dan (4) Kendala yang dihadapi rumah tangga petani di Kecamatan Sambelia meliputi gangguan hama dan penyakit, manajemen usaha, permodalan dan pemasaran. Kendala terbesar yang dihadapi rumah tangga petani di sekitar kawasan hutan di Kecamatan Sambelia adalah kendala dari hama dan penyakit (A) sebanyak 33 (100%), kendala pemasaran (D) sebanyak 26 jiwa (78%), kendala modal (C) sebanyak 17 jiwa (51%), dan kendala dari manajemen usaha (B) sebanyak 8 jiwa (24%).