ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN JAMUR TIRAM DI KECAMATAN WANASABA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Main Author: NURDIN, LALU
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/15356/1/S_Lalu%20Nurdin%20Analisis%20usahatani%20dan%20pemasaran%20jamur%20tiram%20di%20kecamatan%20wanasaba%20kabupaten%20lombok.pdf
http://eprints.unram.ac.id/15356/
Daftar Isi:
  • Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata biaya yang dikeluarkan usahatani jamur tiram dalam satu kali produksi yaitu sebesar Rp 3.206.002, rata2 pendapatan bersih yang diterima petani jamur tiram sebesar Rp 7.427.498. Nilai R/C sebesar 3,32 yang artinya untuk setiap pengeluaran biaya sebesar Rp 100 maka akan diperoleh penerimaan sebesar Rp 332. hal ini dapat disimpulkan bahwa usaha jamur tiram di kecamatan wanasaba dikatakan layak untuk diusahakan, karena nilai R/C lebih besar dari satu. Pemasaran jamur tiram di Kecamatan Wanasaba mempunyai 3 saluran pemasaran yaitu saluran pemasaran I : produsen – konsumen akhir, saluran pemasaran II : produsen – pedagang pengecer – konsumen akhir dan untuk saluran pemasaran III: produsen – pedagang pengepul – pedagang pengecer – konsumen akhir. Pemasaran jamur tiram di Kecamatan Wanasaba termasuk efesien karena dilihat dari 3 indikator efesiensi pemasaran, saluran pemasaran I paling efisien dari saluran pemasaran II dan III karena share petani 1 dan volume penjualan 5.525/Kg sedaangkan pada saluran pemasaran II memiliki share petani sebesar 80 % atau > 60% , dengan distribusi keuntungan sebesar 0,76 serta volume penjualan sebesar 2.490/Kg dan saluran pemasaran III share petani 82 % dengan distribusi keuntungaan 1 serta volume penjualan sebesar 3.800/Kg. kendala-kendala yang dihadapi dalam usahatani jamur tiram adalah cuaca/iklim, serangan ulat dan daya simpan pasca panen rendah.