AKTUALISASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MELALUI BUDAYA SEKOLAH UNTUK PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMA KATOLIK KESUMA MATARAM
Main Author: | HIDAYAT, FEBRYAN FIRMANSYAH |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/15321/1/SKRIPSI%20FEBRYAN%20FH.pdf http://eprints.unram.ac.id/15321/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bagaimana aktualisasi nilai-nilai multikultural melalui budaya sekolah untuk penguatan pendidikan karakter peserta didik di SMAK kesuma Mataram; (2) mengetahui apa saja faktor pendorong dan penghambat aktualisasi nilai-nilai multikultural melalui budaya sekolah untuk penguatan pendidikan karakter peserta didik di SMAK Kesuma Mataram. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan: (1) aktualisasi nilai-nilai multikultural melalui budaya sekolah untuk penguatan pendidikan karakter peserta didik telah diaktualisasikan oleh guru maupun peserta didik yang ditandai dengan pengaktualisasisan nilai-nilai multikultural seperti nilai inklusif, nilai kemanusiaan, nilai mendahulukan dialog, nilai toleransi, nilai tolong menolong, nilai berbaik sangka, nilai keadilan, nilai persamaan dan persaudaraan sebangsa, dan nilai cinta tanah air melalui indikator budaya sekolah seperti melakukan pembiasaan nilai-nilai utama, memberikan keteladanan antarwarga sekolah, mematuhi norma, peraturan, dan tradisi sekolah, serta melakukan pendampingan yang ditandai dengan penguatan karakter peserta didik diantaranya toleransi, bersahabat, religius, cinta damai, peduli sosial, dan cinta tanah air; (2) faktor pendorong aktualisasi nilai-nilai multikultural melalui budaya sekolah untuk penguatan pendidikan karakter peserta didik berasal dari program kerja sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah dengan melihat karakteristik peserta didik yang beragam serta menjalin kerja sama dengan masyarakat sekolah dan orang tua peserta didik. Sedangkan faktor penghambat terletak pada peserta didik yang bukan berasal dari SMPK dan peserta didik pindahan yang belum mengetahui aturan sekolah sehingga butuh waktu untuk menerima aturan dan tradisi yang berlaku.