PERILAKU LENTUR PANEL SANDWICH YANG DIBUAT DARI KOMPOSIT SERAT ABAKA SEBAGAI SKIN DAN KAYU SENGON SEBAGAI CORE lexural behavior of sandwich panel made of abaca fiber composite skins and sengon wood core

Main Author: Tandean, Yogi Rosita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/15260/1/Tugas%20Akhir.pdf
http://eprints.unram.ac.id/15260/
Daftar Isi:
  • Material green building merupakan konsep material penyusun konstruksi yangbanyak dikembangkan di zaman modern ini. Material penyusun konstruksi dengan konsep green building memiliki kriteria seperti bahan baku yang ringan, memiliki kekuatan mekanis yang tinggi, ketersediaan yang melimpah serta material yang dapat diperbaharui. Sandwichmerupakan material komposit yang ringan, memiliki kekuatan yang baik. Kombinasi material alam untuk diaplikasikan sebagai bahan sandwich dapat meningkatkan nilai ekonomis danaspek ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konfigurasi serat alam pada skin terhadap kapasitas sandwich dalam menopang beban lentur. Pembuatan sandwich menggunakan metode hand-lay up. Bagian kulit (skin) sandwich dibuat dari komposit serat Abaka-polyester yang di variasikan arah seratnya, yaitu serat memanjang, acak dan anyam. Kayu Sengon digunakan sebagai bahan penyusun inti (core) sandwich. Jenis adhesive yang digunakan untuk merekatkan skin dengan core adalah lem epoxy. Dimensi total spesimen adalah 550 x 60 x 24,4 mm, dengan tebal skin 3,2 mm dan bentang span sebesar 450 mm. Pengujian kuat lentur sandwich menggunakan model pembebanan four point bending. Kekuatan lentur sandwich berbanding lurus dengan kekuatan mekanis komposit serat Abaka-polyester dimana kekuatan lentur tertinggi ditunjukkan oleh sandwich dengan konfigurasi serat memanjang sebesar 81,96 MPa, lalu diikuti oleh serat acak sebesar 62,64 MPa dan serat anyam sebesar 47,87 MPa. Kekuatan lentur tertinggisandwichlebih tinggi dari kayu kelas II yaitu kayu Meranti dengan persentase perbedaan sebesar 68,64 %.Nilai lendutan tertinggi ditunjukkan oleh sandwich dengan konfigurasi serat memanjang yaitu 25,82 mm.Pada spesimen sandwich terdapat dua pola keruntuhan yaitu pola keruntuhan tarik skinyang terjadi dan geser core. Keruntuhan tarik skin terjadi pada spesimen sandwich serat acak dan anyam sedangkang keruntuhan geser core terjadi pada sandwich serat memanjang.