UPAYA TIONGKOK MEMBENTUK HEGEMONI DI ASIA MELALUI BELT AND ROAD INITIATIVE
Main Author: | RISTIYANI, RISTIYANI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/14609/1/SKRIPSI%20RISTIYANI.pdf http://eprints.unram.ac.id/14609/ |
Daftar Isi:
- Belt and Road Initiative (BRI) merupakan salah satu kebijakan ambisius yang dikeluarkan oleh Tiongkok pada masa pemerintahan Xi Jinping. BRI terdiri dari dua komponen utama yaitu the Silk Road Economic Belt dan the 21st Century Maritime Silk Road. BRI merupakan proyek raksasa karena mencakup 129 negara yang mewakili lebih dari setengah populasi global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya Tiongkok dalam membentuk hegemoni di Asia melalui BRI dalam struktur finansial dan pengetahuan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tantangan regional yang dihadapi Tiongkok dalam upayanya membentuk hegemoni di Asia. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan berlandaskan pada teori Structural Power Susan Strange dan teori hegemoni Gramsci mengenai pembentukan historical bloc. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Upaya Tiongkok membentuk hegemoni di bidang finansial dilakukan melalui pembentukan struktur kredit Tiongkok yang menimbulkan jebakan utang di beberapa negara seperti Sri Lanka, Tajikistan, Pakistan, dan Laos. Tiongkok juga berusaha menginternasionalisasi renminbi melalui skema unit of account, medium of exchange, dan store of value. Terakhir, pembentukan historical bloc melalui dua model yaitu jaringan bisnis Tiongkok perantauan dan tata kelola dalam institusi Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Di struktur pengetahuan, upaya hegemoni dilakukan melalui penerapan Beijing Consensus dalam AIIB dan Internasionalisasi Bahasa Mandarin melalui pendirian Institut Konfucius. Adapun tantangan regional yang dihadapi Tiongkok berkaitan dengan upaya penyeimbangan India dan Jepang serta permasalahan regional lainnya di sepanjang jalur darat dan maritim BRI.