ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Main Author: HIDAYATI, PATIN
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/1460/1/skripsi.pdf
http://eprints.unram.ac.id/1460/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis tingkat keuntungan usahatani bawang merah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. (2) Untuk menganalisis kelayakan finansial agribisnis bawang merah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. (3) Untuk Menganalisis BEP (Break Event point) usahatani bawang merah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. (4) Untuk mengkaji kendala dan hambatan yang dihadapi petani dalam pelaksanaan usahatani bawang merah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan unit analisis petani yang menanam tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pringgabaya dengan “Purposive Sampling”. Jumlah responden ditetapkan sebanyak 40 orang petani dengan cara Quota Sampling, sedangkan penentuan jumlah responden masing-masing desa dilakukan secara Proportional Random Sampling. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh petani bawang merah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur yaitu sebesar Rp 39.628.555 per luas lahan garapan dan Rp 70.657.173 per hektar. Dilihat dari aspek finansial usahatani bawang merah di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur layak untuk dikembangkan dilihat dari nilai R/C sebesar 1,74. BEP Harga, produksi, dan penerimaan usahatani bawang merah pada lahan irigasi teknis lebih kecil dari lahan sumur bor. Nilai rentabilitas usahatani bawang merah di Kecamatan Pringgabaya dikatakan layak untuk diusahakan bawang merah dilihat dari nilai rentabilitas yaitu sebesar 56 %. Kandala yang dihadapi oleh petani responden antara lain serangan hama dan penyakit, kurang ketersediaan bibit berkualitas, tidak adanya peran PPL, cuaca yang tidak menentu, harga produksi tidak menentu.