PELAKSANAAN PERKAWINAN NGEROROD MENURUT HUKUM ADAT BALI ( Studi di Kecamatan Cakranegara )
Main Author: | RAHAYU, NI PUTU APRIANI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/14442/1/SKRIPSI.pdf http://eprints.unram.ac.id/14442/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui norma dalam perkawinan lari (ngerorod) dalam hukum adat bali dan pelaksanaan dari perkawinan ngerorod (kawin lari) menurut hukum adat bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian empiris. Hasil penelitian adalah Norma dalam perkawinan kawin lari (ngerorod) adalah norma hukum Hindu yang harus memenuhi syarat antara lain Pada waktu akan pengesahan, mereka tidak terikat oleh ikatan perkawinan, tidak mempunyai penyakit jiwa, memenuhi syarat-syarat umur sebagai mana hukum Hindu 18 umur minimum untuk pria dan 15 untuk wanita dan kedua mempelai tidak mempunyai hubungan darah dekat yang dilarang menurut ketentuan agama. Sedangkan Tahapan-tahapan kawin lari (Ngerorod) di antaranya proses melarikan sampai ditempat pesangidan dan selabar, mesayut ketelun, ngendek, peradang pertama, peradang kedua, peradang ketiga, mencari dewasa, mesayut (widhi widana), membawa parikrama, nyongkol, mejanguk. Jika semua sudah terpenuhi dan sudah terlaksana maka kedua mempelai sudah dapat dinyatakan sebagai pasangan suami istri.