Daftar Isi:
  • Latar Belakang Masalah dan Tujuan. Kanker serviks merupakan kanker yang terbanyak diderita oleh wanita-wanita di negara-negara yang sedang berkembang, termasuk di Indonesia. Insiden kanker serviks di Indonesia adalah 100 per 100.000 penduduk per tahun. Untuk deteksi dini kanker serviks, dapat dilakukan dengan pemeriksaan Pap smear. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, perilaku, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terhadap pemeriksaan Pap smear. Metode. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara gugus bertahap. Hasil dan Kesimpulan. Sebagian besar responden (61,7%) memiliki pengetahuan yang rendah tentang Pap smear dan sebagian besar responden (84,0%) memiliki perilaku yang buruk terhadap Pap smear. Karakteristik responden yang memiliki hubungan bermakna dengan tingkat pengetahuan responden tentang Pap smear adalah usia (p = 0,018), usia saat menikah (p = 0,015), tingkat pendidikan (p = 0,000), dan penghasilan keluarga per bulan (p = 0,000). Karakteristik responden yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku responden terhadap Pap smear adalah tingkat pendidikan (p = 0,006) dan pekerjaan (p = 0,011). Pengetahuan memiliki hubungan bermakna dengan perilaku tentang Pap smear (p = 0,000). Faktor yang mempengaruhi perilaku responden terhadap Pap smear terutama adalah motivasi.