STUDI PERBANDINGAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN UNTUK ISTRI KE DUA MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN HUKUM WARIS ISLAM

Main Author: WAHYUDIN, WAHYUDIN
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/13157/1/COVER%20PROPOSAL.docx
http://eprints.unram.ac.id/13157/2/KATA%20PENGANTAR.docx
http://eprints.unram.ac.id/13157/3/DAFTAR%20ISI.docx
http://eprints.unram.ac.id/13157/4/LABEL%20COVER%20SHOFT%20COPY%20JURNAL.docx
http://eprints.unram.ac.id/13157/5/SKRIPSI.doc
http://eprints.unram.ac.id/13157/
Daftar Isi:
  • Kedudukan isteri dari perkawinan kedua menurut Kitab Undang-undng Hukum Perdata adalah tidak sama apabila pada perkawinan kedua tidak ada ijin dari isteri pertama maka perkawinan kedua tidak mempunyai Akta Nikah, karena tidak dicatat menurut Undang-undang, dan sesuai dengan asas monogami yang dianut oleh Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan apabila mengacu pada ketentuan Pasal 3 UUP ayat ( 2) apabila pengadilan memberikan izin atau dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan, maka pada perkawinan yang kedua ini adalah perkawinan yang sah menurut hukum dan diakui oleh Negara dan Agamapun akan mengakuinya karena memang sudah mendapat izin dari pengadilan ataupun dari isteri pertama atau pihak yang bersangkutan, jadi kedudukan isteri pertama dan isteri kedua mempunyai kedudukan yang sama menurut Agama dan hukum. Sedangkan kedudukan isteri dari perkawinan kedua menurut Hukum Waris Islam adalah isteri pertama dan isteri kedua sama-sama memiliki kedudukan yang kuat, baik secara agama maupun secara hukum.