SINTESIS ZEOLIT A DARI LIMBAH ABU LAYANG PLTU JERANJANG DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Cr(VI)
| Main Author: | TIRTA, NI KOMANG MAHENDRI WIDHYA |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/12140/1/data%20pdf%20skripsi.pdf http://eprints.unram.ac.id/12140/ |
Daftar Isi:
- Masalah utama pada pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batubara sebagai sumber energi adalah adanya limbah padat berupa abu layang batubara. Abu ini belum dimanfaatkan dengan baik dan dapat menyebabkan masalah lingkungan. Abu layang tersusun atas senyawa silika dan alumina yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar zeolit sintesis. Penelitian ini memanfaatkan limbah abu layang PLTU Jeranjang sebagai bahan dasar zeolit sintesis dan aplikasinya sebagai adsorben ion logam Cr (VI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi zeolit hasil sintesis dari abu layang, untuk mengetahui pengaruh pH, konsentrasi ion logam, dan waktu kontak adsorpsi ion logam Cr (VI) serta untuk mengetahui model isoterm adsorpsi dan kinetika adsorpsi adsorben. Karakterisasi zeolit hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer inframerah (FTIR) dan XRD. Hasil karakterisasi menunjukan bahwa abu layang dapat digunakan sebagai bahan dasar sintesis zeolit yang ditandai adanya serapan baru pada 554 cm-1 yang merupakan hasil vibrasi cincin-6 ganda yang merupakan vibrasi milik zeolit A, serta dari analisis XRD munculnya puncak- puncak pada sudut 2θ 7,128 , 10,09 , 12,3 , 16,03 , 21,64 , 24,1 , 26 , 27, 30,7, 32,16 , 33,2, 34,1 yang merupakan sudut karakteristik milik zeolit tipe A. Kondisi optimum adsorpsi abu layang pada pH 5, konsentrasi ion logam Cr(VI) 200 ppm, dan waktu kontak 45 menit. Sedangkan untuk zeolit hasil sintesis pada pH 4, konsentrasi ion logam Cr(VI) 250 ppm, dan waktu kontak 60 menit. Model Isoterm adsorpsi adsorben mengikuti model Isoterm Langmuir. Untuk model kinetika, kedua adsorben mengikuti model pseudo orde II.