RANCANG BANGUN EARLY WARNING SYSTEM PENYEBARAN PENYAKIT DBD BERBASIS WEB DI KABUPATEN LOMBOK BARAT
| Main Author: | Utami, I Gusti Ayu Religia |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2017
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://eprints.unram.ac.id/1087/1/SKRIPSI-F1D013038-I-Gusti-Ayu-Religia-Utami%28FINAL%29%20.pdf http://eprints.unram.ac.id/1087/ |
Daftar Isi:
- DBD (Demam Derdarah Dengue) merupakan penyakit endemis di sebagian besar wilayah Indonesia atau wilayah tropis dengan sumber penularan manusia dan nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektornya. Di provinsi NTB menurut data statistik pada tahun 2014 jumlah kasus DBD yang ditemukan adalah 872 kasus. Jumlah itu meningkat secara signifikan menjadi 1.340 kasus atau mengalami peningkatan sebesar 53,67% di tahun 2016. . Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu Kabupaten di NTB yang memiliki jumlah kasus meningkat dari tahun 2015 terpadat 142 kasus dan pada tahun 2016 terdapat 220 kasus. Untuk mengurangi jumlah kasus DBD yang terus meningkat diperlukan suatu sistem peringatan dini yang digunakan untuk memantau penyebaran penyakit DBD di Kabupaten Lombok Barat. Sistem ini bertujuan untuk membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat dalam memantau penyebaran penyakit DBD. Sistem ini juga digunakan oleh petugas fasilitas kesehatan di Kabupaten Lombok Barat untuk melaporkan kasus DBD yang terjadi. Pembangunan sistem ini menggunakan framework CodeIgniter dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML, serta menggunakan Google Maps API untuk menampilkan peta penyebaran penyakit DBD di Kabupaten Lombok Barat. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengembangan sistem waterfall. Metode pengujian sistem yang digunakan untuk menguji sistem ini adalah pengujian black box dan MOS, hasil pengujian black box menunjukkan semua fungsi yang ada sudah berjalan dengan baik. Sedangkan untuk MOS didapatkan hasil penilaian kesesuaian sistem terhadap kebutuhan pengguna, dengan jawaban sangat setuju dan setuju 78.83% sedangkan jawaban cukup 21,7%. Sehingga disimpulkan bahwa sistem ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.