KAPASITAS SAMBUNGAN KAYU TAMPANG DUA DENGAN VARIASI SUDUT MENGGUNAKAN ALAT SAMBUNG PASAK KAYU DILAPISI PEREKAT Capasity of Double Shear Timber Connection Using Wood Dowel Fastener with Adhesive Coated

Main Author: SURYADI, MUHAMAD
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/10317/1/JURNAL%20MUHAMAD%20SURYADI%20%28F1A%20014%20098%29.pdf
http://eprints.unram.ac.id/10317/
Daftar Isi:
  • Sambungan merupakan bagian yang terlemah dari suatu konstruksi kayu, sehingga membutuhkan alat sambung yang kuat dan tahan lama. Sambungan dengan variasi sudut merupakan suatu hal yang sangat pital dan sering kita jumpai dalam konstruksi kayu. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan salah satu alternatif agar menggunakan sambungan pasak kayu dilapisi perekat dengan sudut tertentu pada konstruksi kayu kedepannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kekuatan sambungan kayu tampang dua dengan variasi sudut menggunakan alat sambung pasak kayu dilapisi perekat, dan mengetahui pola keruntuhan terhadap sambungan kayu tampang dua dengan variasi sudut menggunakan alat sambung pasak kayu dilapisi perekat. Pada penelitian dilakukan uji pendahuluan untuk mengetahui sifat-sifat karakteristik bahan. Uji pendahuluan dalam penelitian ini meliputi pengujian sifat fisik maupun mekanik kayu dan pengujian kuat cabut pasak. Setelah mengetahui sifat-sifat karakteristik bahan, dilanjutkan pengujian kekuatan sambungan dengan variasi sudut menggunakan alat sambung pasak kayu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi sudut 0o, 30o, 45o, 60o, 90o, sedangkan variable tetap adalah sambungan tampang dua menggunakan pasak kayu dilapisi perekat. Hasil uji sambungan dianalisis kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan teoritis. Hasil pengujian kekuatan sambungan dengan variasi sudut 0°, 30°, 45°, 60° dan 90° berturut-turut sebesar 39 kN, 31 kN, 30 kN, 29 kN, dan 27 kN. Hasil pengujian kekuatan sambungan maksimum terjadi pada sambungan dengan sudut 0° sebesar 39 kN. Dari hasil pengujian terlihat bahwa semakin besar sudut sambungan, kekuatan sambungan semakin kecil. Pola kegagalan sambungan yang terjadi yaitu keruntuhan alat sambung (pasak) dan keruntuhan perekat. Hasil perbandingan antara rumus teoritis dengan pengujian eksperimen memberikan hasil yang tidak jauh berbeda.