CATU DAYA LISTRIK MANDIRI UNTUK SUPLAI TENAGA LISTRIK DI DESA GILI GEDE INDAH KECAMATAN SEKOTONG TENGAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

Main Authors: Citarsa, Ida Bagus Fery, Satiawan, I Nyoman Wahyu, Supriono, Supriono
Format: Monograph NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: -
Subjects:
Online Access: http://eprints.unram.ac.id/10177/1/Ringkasan_ppm_boptn_2018.doc
http://eprints.unram.ac.id/10177/
http://eprints.unram.ac.id/cgi/users/home?screen=EPrint%3A%3AEdit&dataset=inbox&dataobj=10177&eprintid=10177&stage=core#official_url
Daftar Isi:
  • Salah satu daerah di kabupaten Lobar yang belum teraliri listrik dari PLN adalah Pulau Gili Gede. Pulau Gili Gede berada pada posisi koordinat geografis 8° 44' 18.016" Lintang Selatan 115° 53' 12.041" Bujur Timur, dengan luas pulau ± 317 Ha. Pulau Gili Gede adalah pulau terbesar yang dimiliki Kabupaten Lombok Barat. Batas wilayah Pulau Gili Gede pada bagian sebelah utara berbatasan dengan Selat Lombok, di bagian selatan berbatasan dengan Laut Desa Pelangan, di barat berbatasan dengan Laut Desa Batu Putih dan untuk bagian timur berbatasan dengan Laut Desa Sakoteng Barat. Untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Gili Gede Indah, berkaitan dengan masalah ketersediaan tenaga listrik, diusulkan pembuatan suatu catu daya listrik mandiri. Catu daya ini terdiri dari batere, serta alat konversi daya listrik DC – AC (inverter) yang nantinya dapat dipergunakan untuk merubah sumber daya DC (baterai/aki) tegangan rendah 12- 24 V menjadi sumber daya AC tegangan 220 V. Aki/baterai dapat diisi (charge) dengan menggunakan sebagian kecil daya disuplai oleh genset pada saat malam hari (dari jam 18.00 – 24.00 WITA) untuk selanjutnya dapat digunakan pada pagi sampai dengan sore hari. Pada waktu yang telah disepakati , tim pelaksana yang beranggotakan staf pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Gili Gede Indah dengan memberikan penyuluhan cara penggunaan sekaligus serah terima catu daya mandiri bertenaga batere dan lampu bertenaga surya kepada mitra pelaksana sehingga mitra pelaksana dapat memahami prinsip kerja dan cara penggunaan kedua macam peralatan tersebut di atas dengan baik. Dengan menggunakan catu daya mandiri bertenaga batere dan lampu bertenaga surya ini dapat menunjang kegiatan masyarakat yang membutuhkan layanan tenaga listrik sehingga dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas mereka.