PENJEJAK KELUARAN AIRTANAH DI LEPAS PANTAI (KALP) DI PANTAI UTARA SEMARANG DAN SEKITARNYA DENGAN 222RADON
Main Authors: | Bakti, Hendra, Naily, Wilda, Lubis, Rachmat Fajar, Delinom, Robert M., Sudaryanto, Sudaryanto |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Indonesian Institute of Sciences
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://www.jrisetgeotam.com/index.php/jrisgeotam/article/view/80 http://www.jrisetgeotam.com/index.php/jrisgeotam/article/view/80/pdf_25 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Pengambilan airtanah di kota Semarang di tahun 2009 mencapai 17,4 juta m3 setiap tahunnya dan terkonsentrasi di daerah Semarang Utara. Dampak yang timbul adalah terjadinya krisis airtanah yang ditandai dengan penurunan muka airtanah sedalam hampir 20 meter pada daerah seluas 30 m2. Penurunan muka airtanah tersebut mengakibatkan terkontaminasinya airtanah dalam (deep aquifer) termasuk intrusi air laut, penurunan permukaan tanah (land subsidence), dan banjir genangan (rob). Untuk mendeteksi kehadiran KALP yangberasosiasi dengan tidak adanya intrusi air laut, dilakukan penelitian dengan menggunakan isotop radon. Hasil penelitian menunjukkan tingginya level radon pada air laut di sebagian lokasi di lepas pantai, yang berasosiasi dengan aluvial pasir yang terendapkan di sekitar pantai. Kondisi ini mencerminkan adanya airtanah tawar secara lokal dalam jumlah terbatas ke laut