Diferensiasi Sumber Pencemar Sungai Menggunakan Pendekatan Metode Indeks Pencemaran (IP) (Studi Kasus: Hulu DAS Citarum)
Main Authors: | Marganingrum, Dyah, Roosmini, Dwina, Pradono, Pradono, Sabar, Arwin |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Indonesian Institute of Sciences
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://www.jrisetgeotam.com/index.php/jrisgeotam/article/view/68 http://www.jrisetgeotam.com/index.php/jrisgeotam/article/view/68/pdf_35 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Hingga saat ini pencemaran air masih menjadi persoalan krusial di berbagai negara, khususnya di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Evaluasi tingkat pencemaran air secara berkala merupakan salah satu bentuk upaya dalam sistem pengelolaan sumberdaya air. Metode Indeks Pencemaran (IP) merupakan salah satu metode analisis kualitas air yang diaplikasikan di Indonesia. Metode ini merupakan perhitungan relatif antara hasil pengamatan terhadap baku mutu yang berlaku. Sebagai metode indeks komposit, IP terdiri atas indeks rata-rata dan indeks maksimum. Indeks maksimum dapat memberikan indikator unsur kontaminan utama penyebab penurunan kualitas air. Unsur utama dapat dihubungkan dengan sumber pencemar, apakah dari domestik maupun, non domestik (industri). Studi kasus dilakukan di hulu DAS Citarum (segmen Wangisagara-Nanjung) menggunakan data historikal tahun 2002 s.d. 2010. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa fecal coliform, sulfida, dan fenol merupakan tiga unsur utama penurunan kualitas Sungai Citarum. Fecal coliform adalah parameter tipikal dalam limbah domestik. Fenol adalah parameter tipikal dalam limbah industri. Sedangkan sulfida bisa berasal dari domestik maupun industri. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi diferensiasi polutan dari sumber domestik saja menjadi domestik dan non domestik setelah tahun 2005.