Studi kuat lekat tulangan bambu berulir kawat pada beton geopolimer / Nurul Hidayati
Main Author: | Hidayati, Nurul |
---|---|
Other Authors: | 1. Nindyawati ; 2. Boedya Djatmika |
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Negeri Malang. Program Studi Teknik Sipil
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=86545 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKHidayati, Nurul. 2017. Studi Kuat Lekat Tulangan Bambu Berulir Kawat padaBeton Geopolimer. Skripsi, Program Studi S1 Teknik Sipil, FakultasTeknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Nindyawati, S.T.,M.T. (II) Drs. Boedya Djatmika S.T., M.T.Kata Kunci: Beton Geopolimer, Bambu Berulir, Kuat LekatPembangunan bidang konstruksi semakin berkembang. Hal ini berdampakpada meningkatnya kebutuhan material penyusun beton. Salah satu materialpenyusun beton adalah semen. Namun proses produksi semen menghasilkan CO2sehingga kurang ramah lingkungan. Banyak dilakukan riset tentang teknologi betondengan material yang ramah lingkungan berupa beton geopolimer. Materialpenyusun geopolimer berupa limbah yang banyak mengandung unsur silika danalumina. Lumpur bakar Sidoarjo dan fly ash merupakan limbah yang banyakmengandung unsur silika dan alumina. Beton geopolimer memiliki sifat yang getassehingga diperlukan tulangan untuk menahan gaya tarik. Namun baja merupakanbahan bangunan yang tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu perlu dikembangkanmaterial yang mampu mengganti peranan baja sebagai tulangan. Bambu merupakanmaterial alam yang cepat tumbuh, mudah didapatkan di Indonesia, dan bersifatrenewable. Bambu juga memiliki sifat mekanis yang baik sehingga dapat dijadikanalternatif pengganti baja. Salah satu persyaratan beton bertulang yaitu adanyalekatan antara tulangan dengan beton. Hilangnya lekatan antara beton dengantulangan dapat mengakibatkan keruntuhan total pada balok. Oleh karena itu perluditinjau nilai kuat lekat antara tulangan dan beton.Pada penelitian ini ditinjau kuat lekat antara tulangan bambu dengan betongeopolimer. Tulangan bambu yang digunakan berupa tulangan bambu petung yangdiberi lilitan kawat. Tulangan baja polos diameter 10mm dan bambu petung polosdigunakan sebagai pembanding. Benda uji berupa silinder beton dengan diameter100 mm dan tinggi 200 mm. Tulangan ditanam sedalam 150 mm pada beton.Berdasarkan hasil pengujian diperoleh rata-rata nilai kuat lekat tulanganbambu berulir kawat pada beton geopolimer sebesar 0,21401 MPa. Kuat lekat ratarata tulangan bambu petung polos sebesar 0,14621 MPa. Sedangkan kuat lekattulangan baja polos diameter 10mm rata-rata sebesar 0,41415 MPa. Pemberian ulirkawat pada tulangan bambu petung mampu meningkatkan kuat lekat sebesar31,68%. Pola runtuh pasca pengujian pull out pada tulangan baja polos, bambupetung polos, dan bambu petung berulir kawat tidak ada perbedaan. Pola runtuhyang terjadi yaitu selip, tercabutnya tulangan keluar tanpa diikuti keruntuhan padabeton.