Bentukan verba dalam teks cerpen karya siswa kelas XI SMK Negeri 2 Malang / Diah Eka Octaviani
Main Author: | Octaviani, Diah Eka |
---|---|
Other Authors: | 1. Suparno |
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=83864 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKEka Octaviani, Diah. 2017. Bentukan Verba dalam Teks Cerpen Karya Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Malang. Skripsi, Jurusan Bahasa Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Prof. Dr. Suparno.Kata Kunci: bentukan verba, teks cerpenKata merupakan salah satu unsur penting dalam penggunaan bahasa, salah satunya pada proses pembuatan karya tulis. Ada banyak ragam kelas kata dalam bahasa Indonesia, salah satunya kata kerja. Kata kerja yang mengalami proses morfologis mempunyai potensi memperkaya perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Pembentukan kata kerja melalui proses morfologis mengalami perubahan yang berbeda-beda sesuai dengan morfem yang mengikuti. Teks cerpen merupakan karya fiksi berbentuk prosa naratif fiktif yang menceritakan tentang kehidupan manusia. Fokus penelitian ini ialah bentukan verba dalam teks cerpen karya siswa XI SMK Negeri 2 Malang. Bentukan verba dalam teks cerpen difokuskan pada tiga aspek, yaitu (1) afiksasi, (2) reduplikasi, dan (3) pemajemukan.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Malang. Data penelitian ini ialah data segmentatif berupa penggalan-penggalan teks cerpen yang mengambarkan bentukan verba dengan afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui penugasan menulis teks cerpen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen kunci dan pelengkap. Instrumen kunci adalah peneliti sendiri, sedangkan instrumen pelengkap berupa instrumen pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian ini meliputi tiga tahap reduksi, penyajian data, dan penyimpulan. Pengecekan keabsahan temuan dalam penelitian ini dilakukan melalui diskusi dengan ahli dan teman sejawat. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas tujuh tahap, yaitu studi pendahuluan, penentuan masalah peneliti, perancangan peneliti, pengumpulan data, analisis data, rumusan hasil, dan penulisan laporan.Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, bentukan verba dengan afiksasi terdiri dari prefiks meN-, ber-, di-, ter-, serta konfiks ber-an, di-kan, meN-i, meN-kan, dan memper-kan. Bentukan verba dengan afiks meN- lebih dominan dalam teks cerpen karya siswa. Bentukan verba dengan afiksasi mengalami proses pembentukan kata dari bentuk asal dan bentuk dasar, mengalami perpindahan kategori kata berupa kata kerja, kata benda, dan kata sifat menjadi kata kerja setelah mendapat afiks pada bentuk dasar atau bentuk asal, mengalami proses morfofonemik berupa perubahan fonem dan penghilangan fonem, serta bentukan verba dengan afiksasi memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan imbuhan yang melekat pada bentuk dasar. Kata kerja paling banyak ditemukan berupa kata kerja perbuatan (aksi). Kedua, bentukan verba dengan proses reduplikasi yang terdapat dalam teks cerpen berupa kata ulang sebagian dan kata ulang berubah bunyi. Bentukan verba dengan reduplikasi mengalami proses pembentukan kata dari bentuk asal dan bentuk dasar, mengalami perpindahan kategori kata berupa kata kerja dan kata benda menjadi kata kerja setelah mendapat afiks dan pengulangan pada bentuk dasar. Bentukan verba dengan reduplikasi mengalami proses morfofonemik berupa penghilangan fonem, serta bentukan verba dengan reduplikasi memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan imbuhan yang melekat pada bentuk dasar. Ketiga, bentukan verba dengan pemajemukan mengalami proses pembentukan kata dari gabungan bentuk bebas dengan bentuk bebas. Bentukan verba dengan pemajemukan berkategori kata kerja, dan bentukan verba dengan pemajemukan memiliki makna yang berbeda-beda sesuai dengan imbuhan yang melekat pada bentuk dasar. Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan dua saran. Pertama, saran bagi guru Bahasa Indonesia agar memantapkan materi pembelajaran terutama mengenai bentukan verba dan menyusun latihan-latihan bahan ajar lebih bervariasi. Kedua, kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitiannya secara lebih menyeluruh seperti pembentukan verba dari ilmu sintaksis dan meneliti tentang bentukan verba dengan subjek lain yang masih termasuk kalangan akademik.