Aplikasi metode geolistrik konfigurasi schlumberger untuk mengidentifikasi akuifer bawah permukaan (studi kasus di Desa Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang) / Nur Kholis
Main Author: | Kholis, Nur |
---|---|
Other Authors: | 1. Daeng Achmad Suaidi ; 2. Sujito |
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Negeri Malang. Program Studi Fisika
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=82489 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKKholis, Nur. 2017.Aplikasi Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger untuk Mengidentifikasi Akuifer Bawah Permukaan (Studi Kasus di Desa Sumbermanjing Wetan Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang). Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (1) Daeng Achmad Suidi, S.Si,M.Kom, (11) Sujito, S.Pd, M,Si .Kata Kunci: Akuifer, Geolistrik, konfigurasi Sclumberger, Software IPI2Win, RockworkDesa Sumbermanjing wetan merupakan daerah rawan kekurangan air bersih. Air sangatlah penting untuk kelangsungan hidup manusia. Salah satu metode untuk mendapatkan sumber air bersih yaitu menggunakan metode geolistrik tahanan jenis (resistivitas) dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lapisan akuifer di Desa Sumbermanjing Wetan Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang.Tahap awal penelitian ini adalah pengumpulan data dengan mengumpulkan berbagai informasi secara langsung maupun tidak langsung melalui wawancara dan studi pustaka, akuisi data dilakukan secara sounding pada 14 titik sounding di 4 lintasan dan interpretasi data menggunakan software IPI2Win dan software Rockwork. Berdasarkan hasil interpretasi menggunakan IPI2Win yang dimungkinkan lapisan batuan di dalamnya terdapat air pada lintasan pertama berada di titik sounding 1.3 yang memiliki nilai resistivitas 0,16 Ωm dan kedalaman kurang lebih 5,01 meter. Lintasan kedua berada di titik sounding 2.1 yang memiliki nilai resistivitas 0,137 Ωm dan dengan kedalaman kurang lebih 8,05 meter. Lintasan ketiga berada di titik sounding 3.1 yang memiliki nilai resistivitas 7,65 Ωm dan dengan kedalaman kurang lebih 13,2 meter. Lintasan keempat berada di titik sounding 4.4 yang memiliki nilai resistivitas 19,9 Ωm dan dengan kedalaman kurang lebih 31,6 meter. Pendugaan pemodelan 3 dimensi arah aliran akuifer mengalir dari barat ke timur. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa lapisan akuifer yang diteliti merupakan akuifer melayang, dimana air tanah atau akuifer bawah permukaan yang terbentuk di atas lapisan kedap air.