Wacana percakapan guru-siswa dalam interaksi kelas di SMA / Carolina Sasabone

Main Author: Sasabone, Carolina
Other Authors: 1. Dawud; 2. Anang Santoso; 3. Djoko Saryono
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia , 2017
Subjects:
Online Access: http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=80015
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Sasabone, Carolina. 2016. Wacana Percakapan Guru-Siswa dalam Interaksi Kelas di SMA. Disertasi, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Dawud, M.Pd., (II) Prof. Dr. Anang Santoso, M.Pd., dan (III) Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. Kata kunci: wacana percakapan, struktur wacana, pengendalian topik percakapan, gilir tutur, strategi tindak tutur.Penggunaan tuturan dalam wacana percakapan guru-siswa dalam interaksi di kelas merupakan tuturan yang dilakukan, baik oleh guru kepada siswa maupun siswa kepada guru ataupun siswa kepada siswa. Penggunaan tuturan dalam interaksi di kelas bervariasi. Wacana kelas dalam realisasinya dibangun oleh unsur-unsur yang membangun struktur percakapan. Penelitian Wacana Percakapan Guru-Siswa dalam Interaksi Kelas di SMA, ini berangkat dari masalah penelitian dengan empat fokus utama, yakni (1) struktur percakapan wacana percakapan guru-siswa, (2) pengendalian topik percakapan guru-siswa dalam interaksi kelas, (3) mekanisme gilir tutur guru-siswa dalam interaksi kelas, dan (4) strategi tindak tutur guru-siswa dalam interaksi di kelas. Penelitian ini bertujuan memerikan dan menjelaskan struktur percakapan, pengendalian topik percakapan, mekanisme gilir tutur, dan strategi tindak tutur guru-siswa dalam interaksi kelas di SMA. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Ancangan teori yang digunakan adalah analisis percakapan dan sosiopragmatik. Penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri 2 Ambon. Data penelitian ini terdiri atas dua jenis data, yaitu data tuturan dan data catatan lapangan. Kedua jenis data ini dikumpulkan melalui teknik perekaman, observasi, dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis dengan model interaktif. Prosedur analisis data dilakukan melalui empat tahap kegiatan, yaitu (1) pereduksian data, (2) penyajian data, (3) pemaknaan dan (4) penyimpulan temuan penelitian.Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh temuan penelitian sebagai berikut. Pertama, Struktur wacana percakapan mencakup struktur transaksi dan struktur gerak. Struktur transaksi terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Sementara itu, struktur gerak terdiri atas gerak awal, gerak penjawaban, dan gerak tindak lanjut. Kedua, pengendalian topik percakapan guru-siswa dalam interaksi kelas terdapat tiga bagian, yakni (1) pengendalian topik percakapan, meliputi pengendalian saat memulai percakapan, pengendalian saat percakapan berlangsung, dan pengendalian saat terjadi penyimpangan dalam percakapan., (2) pengembangan topik percakapan, meliputi pemberian contoh, pemberian argumentasi, pemberian definisi pemberian tindakan proses, dan pemberian klarifikasi., (3) penutupan topik percakapan, meliputi penutupan saat proses pembelajaran dan pada saat mengakhiri pembelajaran. Ketiga, mekanisme gilir tutur guru-siswa dalam wacana percakapan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan cara (1) memperoleh, (2) merebut, (3) mencuri, (4) mengganti, dan melanjutkan. Pengambilan giliran biasanya terkait dengan peran masing-masing dan mekanisme pembelajaran yang dikembangkan.Keempat, strategi tindak tutur guru-siswa dalam interaksi kelas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) strategi langsung, yang meliputi (a) pertanyaan langsung-respon langsung, (b) pertanyaan langsung-respon tidak langsung, (c) perintah langsung-respon langsung, (d) perintah langsung-respon tidak langsung, (e) pernyataan langsung-respon langsung, (f) pernyataan langsung-respon tidak langsung. (2) strategi tidak langsung, meliputi (a) pertanyaan tidak langsung-respon langsung, (b) pertanyaan tidak langsung-respon tidak langsung, (c) perintah tidak langsung-respon langsung, (d) perintah tidak langsung-respon tidak langsung, (e) pernyataan tidak langsung-respon langsung, (f) pernyataan tidak langsung-respon tidak langsung. Berdasarkan temuan penelitian ini, dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Pertama, struktur transaksi terdapat dalam kegiatan pembelajaran yang bersifat wajib dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tahapan-tahapan dalam pembelajaran. Kedua, pengendalian topik percakapan banyak dilakukan oleh guru karena guru di kelas merupakan penentu strategi dan metode yang digunakan dalam penyampaian materi dan juga sebagai vasilitator. Ketiga, dalam wacana percakapan kelas semua aspek gilir tutur hadir dalam kegiatan pembelajaran, dan pengambilan giliran biasanya terkait dengan peran masing-masingg dan mekanisme pembelajaran yang dikembangkan. Keempat, untuk menyatakan tindak tutur dalam interaksi di kelas, guru-siswa menggunakan strategi langsung dan tidak langsung begitu pula respon yang diberikan bervariasi. Temuan penelitian ini bermanfaat bagi para guru dalam menciptakan interaksi yang kondusif di kelas agar tujuan dan pencapaian pendidikan dapat berhasil dengan baik. Guru dapat menggunakan pola-pola struktur yang beragam dalam pembelajaran. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti wacana percakapan, temuan-temuan ini dapat dijadikan pijakan untuk meneliti aspek-aspek percakapan lainnya, seperti aspek sosial, budaya, ekonomi yang terdapat di lingkungan sekolah.