Hubungan antara motivasi belajar, self regulated learning, pola asuh orang tua, dan iklim sekolah dengan hasil belajar siswa SMP Negeri se-kota Yogyakarta / Said Alhadi
Main Author: | Alhadi, Said |
---|---|
Other Authors: | 1. H Bambang Budi Wiyono ; 2. H. Triyono |
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Negeri Malang. Program Studi Bimbingan dan Konseling
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=78853 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKAlhadi, Said. 2016. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua, Motivasi Belajar, Self-Regulated Learning, dan Iklim Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri Se-Kota Yogyakarta. Disertasi, Program Studi Bimbingan dan Konseling. Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Promotor : (I) Prof. Dr. H. Bambang Wiyono, M.Pd., (II) Dr. Triyono, M.Pd., (III) Prof. Dr. Hj. Nur Hidayah, M.Pd.Kata kunci: pola asuh orangtua, motivasi belajar, self-regulated learning, iklim sekolah, dan hasil belajarPendidikan yang bermutu merupakan dambaan pemerintah, sebagai upaya untuk mendukung terciptanya manusia yang berkualitas. Hal ini menuntut adanya pembenahan dan penyempurnaan kinerja di bidang pendidikan, misalnya kebijakan pemerintah mengenai standar kelulusan siswa setiap tahunnya. Pemerintah melalui Badan Standar Nasional (BSNP) telah mengeluarkan Permendikbud No 144 Tahun 2014 berkenaan kriteria kelulusan Ujian Nasional. Standarisasi kelulusan ini seakan menjadi masalah yang sangat menakutkan bagi siswa maupun guru yang tidak memiliki kesiapan, rasa percaya diri terhadap kemampuan mereka. Untuk mengatasi adanya ketakutan kemampuan hasil belajar, diperlukan kesiapan dari orang tua, siswa, sekolah, dan lingkungan. Oleh karena itu, perlu diketahui hubungan yang integral antara pola asuh orangtua, motivasi siswa dalam belajar, self-regulated learning, dan iklim sekolah terhadap hasil belajar yang diraih oleh siswa. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui besar sumbangan pola asuh orang tua, motivasi belajar, self-regulated learning terhadap hasil belajar siswa serta hubungan antara pola asuh orang tua, motivasi belajar, self-regulated learning dan iklim sekolah dengan hasil belajar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah correlational design. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pola asuh orang tua, motivasi belajar, self-regulated learning, dan iklim sekolah. Sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar. Populasi penelitian seluruh siswa di SMP Negeri Se-Kota Yogyakarta dengan jumlah 10.831 siswa. Sampel penelitian yang diambil adalah cluster sampling yang berjumlah 515 yang dibagi antara kelas VII dan VIII. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala pola asuh orang tua, skala motivasi belajar, skala self-regulated learning, dan skala iklim sekolah, serta hasil belajar siswa. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda dengan bantuan aplikasi SPSS versi 16.00.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua, motivasi siswa dalam belajar, self-regulated learning, serta iklim sekolah dengan hasil belajar. Hasil korelasi variabel polasuh orangtua sebesar 0,509, variabel motivasi belajar sebesar 0,258, variabel self-regulated learning sebesar 0,186, dan variabel iklim sekolah sebesar 0,237, dengan signifikasisi keseluruhan variabel terikat adalah 0,000 (Sig. F <0,05). Hasil penelitian seluruh variabel terikat dengan variabel bebas diperoleh R2 sebesar 0,521 korelasi antara independen secara bersama-sama (pola asuh orangtua, motivasi belajar, self-regulated learning, dan iklim sekolah) dengan variabel dependen (hasil belajar) dengan signifikan 0,000 (Sig. F <0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua, motivasi siswa dalam belajar, self-regulated learning, serta iklim sekolah terhadap hasil belajar.Saran-saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah (1) peran konselor perlu membina kerjasama dengan orangtua yang dapat disusun dalam program bimbingan dan konseling melalui layanan konsultasi secara berkala dalam rangka tukar pengalaman dan mencari solusi atas permasalah yang dihadapi siswa dalam pengembangan potensi dan kompetensi siswa; (2) peran konselor perlu merancang program layanan bimbingan belajar yang membantu siswa memotivasi dirinya untuk meningkatkan hasil belajar siswa; (3) peran konselor untuk merancang program layanan bimbingan belajar dalam membantu siswa memahami cara mengatur belajar yang baik yaitu siswa diharapkan mampu merencanakan, mengelola, dan mengontrol belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa; (4) peran konselor untuk dapat bekerjasama dengan kepala sekolah untuk membuat iklim sekolah yang kondusif dan nyaman dalam pembelajaran sesuai harapan siswa, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran yang menyenangkan dan nyaman; dan (5) para konselor dapat menyusun program bimbingan dan konseling secara komprehensif melalui layanan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan orang tua, pengembangan motivasi belajar siswa, self-regulated learning, penyesuaian diri pada kondisi sekolah, hasil belajar siswa, serta materi lain sesuai kondisi dan kebutuhan siswa. Perlu penelitian lanjutan tentang hasil belajar siswa dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar seperti faktor personal sekolah (lingkungan teman sebaya, tata tertib sekolah, konselor, orangtua serta guru mata pelajaran).