Teachers' and eight grade students' beliefs in foreign language acquisition / M. Afrizal Widodo
Main Author: | Widodo, M. Afrizal |
---|---|
Other Authors: | 1. Suharmanto; 2. Utami Widiati |
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Negeri Malang. Jurusan Sastra Inggris
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=76814 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKWidodo, Muhammad Afrizal. 2015. Keyakinan Guru danSiswaKelasDelapanterhadapPenguasaanBahasaAsing, JurusanSastraInggris, FakultasSastra, UniversitasNegeri Malang. DosenPembimbing: Dr. Suharmanto, M.Pd.dan Prof. UtamiWidiati, M.A., Ph.D.Kata kunci:keyakinan guru, keyakinansiswa, penguasaanbahasaasingPenguasaan bahasa asing telah memancing banyak penelitian di seputarnya. Penelitian-penelitiantersebut telah mengungkapkan beberapa pola di balik penguasaan bahasaasing sehingga parapengajarmaupunpelajarbahasa asing bisa menggunakan temuan tersebut dan mengelola penguasaanbahasaasing agar menjadi lebihmudah. Salah satu topik pada penelitianterhadappenguasaan bahasa asing adalah keyakinan tentang penguasaan bahasa asing. Keyakinan tentang penguasaan bahasa asing mempunyaicakupan topik yang luas, termasuk di dalamnyaadalahkeyakinan guru dan siswa dilihat dari empat teori tentang pemerolehan bahasa: Behaviorisme, Innatisme, kognitivisme, dan Socioculturalisme.Penelitian ini adalah sebuah survei yang dilakukan berdasarkanskala Likertmilik Lightbown dan Spada (2013) dengan tujuan mengeksplorasikeyakinan guru dan siswa tentang penguasaan bahasa asing. Subyek penelitian ini adalah guru kelas bahasa Inggris dan siswa kelas delapan SMPN 10 Malang. Sumber data adalah lima guru bahasa Inggris dan 137 siswa kelas 8 SMPN 10 Malang. Seting dari penelitian ini adalah SMPN 10 Malang. Data dikumpulkan melalui skala Likert, dan kemudian dianalisa secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwakeyakinan guru dan siswabercampur antara empat teori pemerolehan bahasa karena mereka memberikan dukungan kepada keempat teori dengan proporsi yang berbeda. Para guru mendukung Sosiokulturalismedenganpercaya diri, sementara, parasiswa menunjukkan dukungan penuh kepada Innatisme. Kedua kelompok mempunyaikesesuaian dalammemberikandukunganmerekaterhadap 21 pernyataan yang ada di Likert scale, kecuali pada empat pernyataan: (1) ketika siswa telah mengetahui 1.000 kata dan struktur dasar suatu bahasa, mereka dapat dengan mudah melakukan percakapan dengan penutur asli bahasa tersebut, (2) hanya melalui percakapan atau interaksi, siswa sudah dapat memahami beberapa tata bahasa (grammar) bahasa Inggris secara langsung tanpa diajari, (3) interaksi bebas antar pebelajar bahasa asing berpotensi untuk menyebabkan satu siswa menirukan kesalahan berbahasa dari siswa lain, dan (4) ruang kelas adalah tempat yang baik untuk mempelajari suatu bahasa namun kurang bisa dipakai untuk mempraktikkan bahasa asing secara komunikatif.Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwapadapara guru bahasaInggrisdan siswa kelas delapan SMPN 10mempunyaikeyakinanterhadapsemuateoripemerolehanbahasadenganproporsi yang berbeda.Temuaninisesuaidenganpernyataan Fujiwara (2004)mengenaisifatalamidarikepercayaan/keyakinanitusendiri yang bercampuradukdanrumit.Daritemuan ini, para guru diharapkan untuk menyadari beberapa perbedaan yang ada di antara mereka dan siswa mereka karena bisa mempengaruhi proses belajar mengajar. Untuk peneliti lain, diharapkan mereka bisa mempelajari topik ini lebih jauh dengan melakukaninvestigasi yang lebih mendalam. Penggunaan instrumen lain seperti wawancara dan observasi akan membantu memberikan hasilpenelitian yang lebih tajamdanmelihatperbedaankeyakinanpenguasaanbahasaasingdenganlebihjelas.