Kemampuan mengonversi teks eksposisi menjadi teks percakapan siswa kelas X-MIA SMA Negeri 1 Kepanjen / Siti Rohmatus Sholekhah

Main Author: Sholekhah, Siti Rohmatus
Other Authors: 1. Sumadi ; 2. H. Imam Agus Basuki
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah , 2016
Subjects:
Online Access: http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=73479
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSholekhah, Siti Rohmatus. 2015. Kemampuan Mengonversi Teks Eksposisi Menjadi Teks Percakapan Siswa Kelas X-MIA SMA Negeri 1 Kepanjen. Skripsi, Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Sumadi, M.Pd, (2) Dr. Imam Agus Basuki, M.Pd.Kata Kunci: teks eksposisi, teks percakapan, pembelajaran menulisMenulis merupakan salah satu aspek penting dalam keterampilan berbahasa. Salah satu keterampilan menulis adalah mengubah teks satu menjadi teks lain. Keterampilan mengubah teks satu menjadi teks lain disebut keterampilan mengonversi teks. Dalam mengonversi, siswa tidak sekedar menulis teks begitu saja namun siswa harus membaca terlebih dahulu teks yang akan dikonversi.Pada jenjang SMA, siswa dituntut mampu mengonversi teks eksposisi. Salah satu teks hasil konversi adalah teks percakapan. Siswa harus memahami teks eksposisi terlebih dahulu kemudian mengubahnya menjadi teks percakapan. Mengonversi merupakan salah satu keterampilan yang memerlukan latihan-latihan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan berpikir serta keterampilan menulis.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Kepanjen tahun ajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-MIA SMAN 1 Kepanjen semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 247 siswa. Sementara sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 71 siswa. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik acak kelas. Langkah pelaksanaan penelitian ini yaitu melakukan uji pengambilan data di kelas X-MIA 7 kemudian melakukan uji pengambilan data di kelas X-MIA 2. Setelah dilakukan tes, data diberi skor pada tiap aspek-aspek yang diteliti kemudian diolah dengan menggunakan teknik persentase. Aspek yang diteliti pada penelitian ini terdiri atas aspek kelengkapan isi, aspek ketepatan pilihan kata, aspek keefektifan kalimat, aspek keterpaduan wacana, dan aspek kekreatifan. Setelah itu, dilakukan penyimpulan kemampuan siswa secara individu dan secara kelompok.Berdasarkan temuan penelitian pada siswa kelas X-MIA SMAN 1 Kepanjen, diperoleh lima hasil penelitian. Pertama, siswa mampu mengonversi teks eksposisi menjadi teks percakapan berdasarkan aspek kelengkapan isi. Hal itu dibuktikan oleh jumlah persentase siswa yang mampu sebesar 78,86%, sedangkan persentase siswa yang tidak mampu sebesar 21,12%. Kedua, siswa mampu mengonversi teks eksposisi menjadi teks percakapan berdasarkan aspek ketepatan pilihan kata. Hal itu dibuktikan oleh jumlah persentase siswa yang mampu sebesar 97,18%, sedangkan persentase siswa yang tidak mampu sebesar 2,81%. Ketiga, siswa mampu mengonversi teks eksposisi menjadi teks percakapan berdasarkan aspek keefektifan kalimat. Hal itu dibuktikan oleh jumlah persentase siswa yang mampu sebesar 100%. Keempat, siswa mampu mengonversi teks eksposisi menjadi teks percakapan berdasarkan aspek keterpaduan wacana. Hal itu dibuktikan oleh jumlah persentase siswa yang mampu sebesar 100%. Kelima, siswa tidak mampu mengonversi teks eksposisi menjadi teks percakapan berdasarkan aspek kekreatifan. Hal itu dibuktikan oleh jumlah persentase siswa sebesar 59,14%, sedangkan persentase siswa yang tidak mampu sebesar 40,84%.Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas X-MIA SMAN 1 Kepanjen terdapat lima simpulan. Pertama, siswa mampu mengonversi teks eksposisi menjadi teks percakapan berdasarkan aspek kelengkapan isi. Kedua, siswa mampu mengonversi teks eksposisi menjadi teks percakapan berdasarkan aspek ketepatan pilihan kata. Ketiga, siswa mampu mengonversi teks eksposisi menjadi teks percakapan berdasarkan aspek keefektifan kalimat. Keempat, siswa mampu mengonversi teks eksposisi menjadi teks percakapan berdasarkan aspek keterpaduan wacana. Kelima, siswa tidak mampu mengonversi teks eksposisi menjadi teks percakapan berdasarkan aspek kekreatifan.Berdasarkan kesimpulan tersebut, dikemukan tiga saran. Pertama, siswa disarankan agar banyak berlatih mengidentifikasi kelengkapan isi, berlatih menulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik, dan berlatih untuk menulis kreatif. Kedua, guru disarankan untuk memberikan contoh dan materi mengenai teks percakapan, penggunaan bahasa, dan menulis kreatif sebelum kegiatan mengonversi dilaksanakan. Ketiga, Peneliti selanjutnya disarankan dapat melakukan penelitian mengenai mengonversi teks yang lainnya. Peneliti selanjutnya juga dapat meneliti mengenai karakteristik struktur teks, karakteristik pola kalimat atau menggunakan rancangan penelitian lain seperti eksperimen untuk mengetahui kemampuan mengonversi teks eksposisi maupun teks yang lain.