Pengembangan panduan pelatihan keterampilan menghadapi stres bagi siswa SMP / Dwi Satya Anggraini
Main Author: | Anggraini, Dwi Satya |
---|---|
Other Authors: | 1. Dany M. Handarini ; 2. Irene Maya Simon |
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Negeri Malang. Program Studi Bimbingan dan Konseling
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=70466 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKAnggraini, D.S. 2015. Pengembangan Panduan Pelatihan Keterampilan Menghadapi Stres bagi Siswa SMP. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Dany M. Handarini, M.A. (II) Irene Maya Simon, S.Pd, M.Pd.Kata Kunci: pengembangan, keterampilan menghadapi stres, structured learning approachBerdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi dikalangan remaja, ditemukanbahwa sebagian besarremaja masih belum memiliki keterampilan menghadapi stres khususnya dalam bidang pribadi sosial. Hal ini terbukti dari berbagai kasus yang dimuat diberbagai surat kabar, yaitu remaja mengakhiri hidupnya dikarenakan stres.Penelitian ini menghasilkan panduan pelatihan keterampilan menghadapi stres bagi siswa SMPkhususnya dalam bidang pribadi sosial. Panduan pelatihan keterampilan menghadapi stres bagi siswa SMPterdiri tiga buku, yaitu: buku panduan pelatihan keterampilan menghadapi stres bagi siswa SMP sebagai panduan konselor dalam memberikan layanan bimbingan pribadi sosial, buku panduan pelatihan keterampilan menghadapi stres bagi siswa SMP yang ditujukan untuk siswa, dan buku materi keterampilan menghadapi stres. Metode yang digunakan dalam pelatihan keterampilan tersebut adalahStructured Learning Approach (SLA).Structured Learning Approach (SLA) merupakan pendekatan pembelajaran terstruktur yang dikembangkan dari teori belajar dan modifikasi perilaku dalam psikologi. Langkah-langkah atau prosedural dalam SLA diantaranya (a) Intruksi(Instruction), (b) Pemberian Model (Modeling), (c) Bermain Peran (Role Playing), (d) Pemberian Balikan (Performance Feedback), dan (e) Pemberian Tugas Rumah (Transfer of training and maintenance).Pengembangan ini mengadopsi dari metode penelitian Borg and Gall (1983) yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan. Tahapan pengembangan tersebut antara lain: need assessment, perencanaan, pengembangan prototipe produk, validasi (ahli BK dan calon pengguna produk), revisi, dan produk akhir. Pada tahap need assessment, pengembang menggunakan analisis literatur dengan mengumpulkan berbagai informasi yang ada. Tahap perencanaan, pengembang menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan. Setelah itu, pengembangan prototipe produk. Setelah buku panduan tersusun, pengembang melakukan uji ahli kepada ahli BK dan calon pengguna produk (konselor).Berdasarkan kesepakatan ahli BK, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: aspek kegunaan sangat tinggi,aspek kelayakan tinggi, aspek ketepatan tinggi. Berdasarkan kesepakatan dari calon pengguna produk, aspek kegunaan tinggi,aspek kelayakan tinggi, dan aspek ketepatan tinggi.Berdasarkan hasil pengembangan panduan pelatihan keterampilan menghadapi stres, maka disarankan bagi peneliti selanjutnya melakukan uji efektivitas dari panduan pelatihan keterampilan menghadapi stres untuk mengetahui tingkat keefektifan panduan pelatihan jika diterapkan dalam kelas.