Perjuangan angkasawan radio Indonesia di Jakarta tahun 1942-1945 / Hunter

Main Author: Hunter
Other Authors: 1. Hariyono ; 2. Dewa Agung Gede Agung
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: Universitas Negeri Malang. Program Studi Ilmu Sejarah , 2012
Subjects:
Online Access: http://mulok.library.um.ac.id/oaipmh/../home.php?s_data=Skripsi&s_field=0&mod=b&cat=3&id=55523
Daftar Isi:
  • Kata kunci : Perjuangan, Angkasawan, Radio, Jakarta.Wilayah Indonesia sangatlah luas sehingga komunikasi dan transportasi sangat diperlukan. Namun sekitar tahun 1942-1945 kondisi ini masih sangat terbatas. Salah satu alat komunikasi yang penting adalah radio, dan fungsi radio pada menjelang kemerdekaan Indonesia sangat vital termasuk didalamnya peran angkasawan yang sepenuhnya sadar bahwa media elektronika adalah sarana ampuh untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta Proklamasi telah dikumandangkan, tetapi mengalami hambatan dan larangan untuk menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang menyebabkan berita proklamasi mengalami keterlambatan disejumlah daerah, terutama di luar Jawa. Meskipun bekerja di bawah sensor dan tekanan pemerintah Jepang, namum para Angkasawan dengan semangat nasionalisme memperjuangkan kemerdekaan. Alasan itulah yang mendasari penulis untuk meneliti tentang Perjuangan Angkasawan Radio Indonesia di Jakarta Tahun 1942-1945.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana situasi Jakarta pada masa pendudukan Jepang, (2) bagaimana peranan radio pada masa pendudukan Jepang, dan (3) bagaimana Perjuangan Angkasawan Radio Indonesia di Jakarta pada detik-detik proklamasi. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan situasi kota Jakarta pada masa pendudukan Jepang. (2) mendeskripsikan peranan radio pada masa pendudukan Jepang di Jakarta. (3) mendeskripsikan Perjuangan Angkasawan Radio Indonesia di Jakarta pada detik-detik Proklamasi.Penelitian ini merupakan penelitian sejarah, dengan demikian metode yang dipergunakan adalah metode historis yaitu mencari, menemukan, dan menguji sumber-sumber sehingga dapat diperoleh fakta sejarah yang otentik dan kredibel. Dalam penulisan dilakukan penyusunan fakta-fakta yang masih fragmentaris itu ke dalam suatu sintesa yang sistimatis, utuh, dan komunikatif. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa, radio siaran di Indonesia sudah dimulai sejak jaman Belanda yaitu dengan berdirinya BRV di Batavia (Jakarta tempo dulu). Berdirinya radio siaran BRV diikuti dengan berdirinya radio-radio siaran yang lain. Untuk bangsa Indonesia sendiri radio siaran dimulai dengan berdirinya SRV pada tanggal 1 April 1933. Pada masa penjajahan Jepang radio siaran diambil alih oleh pemerintahan kependudukan Jepang. Dengan nama Hoso Kanri Kyoko, radio siaran pada saat itu digunakan oleh pemerintah Jepang sebagai salah satu media propaganda. Pada era kemerdekaan Hoso Kanri Kyoko diambil alih oleh pemerintah RI dan diganti dengan nama Radio Republik Indonesia pada tanggal 11 September 1945.